TANGERANG–  Atlet China, Zhang Mingyu merebut medali emas perorangan putri modern pentathlon Asian Games 2018 yang berlangsung di SMA Adria Pratama Mulya (APM) Boarding School Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (31/8/2018). Sementara perak dan perunggu direbut atlet asal Korea, Kim Sehee dan Kim Sunwoo.

Setelah menyelesaikan empat event lomba yakni renang, anggar, berkuda dan Laser Run,  Zhang meraih nilai tertinggi 1375 poin. Sementara dua Kim dari Korea mengumpulkan nilai masing-masing 1350 dan 1348 poin. Sementara dua atlet Indonesia yang tampil di nomor ini,  Dea Putri dan Adrianida Saleh belum mampu berbicara banyak pada perhelatan kali ini karena hanya menempati peringkat 10 dan 11 dalam klasemen akhir lomba yang diikuti 13 peserta.

Atlet China dan Korea sama-sama mengapresiasi penonton Indonesia yang memadati arena dan antusias menyaksikan pertandingan modern pentathlon Asian Games 2018. “Jumlah penonton yang banyak dan teriakan mereka menambah semangat saya, terima kasih Indonesia,” kata Zhang kepada wartawan.

Dia juga senang tampil di Indonesia, karena rombongannya disambut ramah sejak dari kedatangan di Bandara.Baginya, sangat berkesan tampil di event ini, meskipun sedikit ada hambatan cuaca hujan.

Peraih medali perak Kim Shehee mengaku sempat drop saat bertanding anggar. Namun dukungan penonton membuatnya bangkit dan kembali bersemangat. Sayangnya, ia gagal mengalahkan atlet China untuk meraih emas. "Tapi saya senang dan bangga bisa menyumbang medali," kata dia.

Sementara itu, Presiden organisasi internasional Modern Penthatlon (UIPM/ Union Internationale De Pentathlon Moderne),  Klaus Schorman memuji kelengkapan fasilitas venue modern penthatlon di  SMA Adria Pratama Mulya (APM) Boarding School Kabupaten Tangerang, Banten. Venue ini dinilai bisa menjadi modal yang penting untuk pengembangan olahraga modern pentathlon di Indonesia.

“Venue ini di Indonesia ini sangat excellen. Semua venue sudah sesuai standar. Kami berharap modern Penthatlon bisa berkembang di Indonesia,” ujar Schorman saat konferensi pers di Media Center APM Boarding School, usai membuka pertandingan modern pentathlon Asian Games 2018 hari pertama.

Schorman menegaskan, venue lengkap di APM Boarding School ini menjadi satu-satunya di dunia yang dikelola lembaga pendidikan.  "Di China ada juga venue modern Penthatlon di sebuah lembaga pendidikan.Ada kolam renang, anggar, trek lari dan laser run tapi tidak memiliki arena berkuda," tegasnya.

Pada kesempatan konferens pers ini, turut hadir Presiden dan Sekretaris Konfederasi Modern Pentathlon Asia, Sangwoo Park (Korea ) dan Namdev Sampat Shirgaonkar (India), Sekretaris UIPM Shiny Fang (China) dan Presiden Modern Pentathlon Indonesia, Anthony CH. Sunarjo.

Anthony mengakui Indonesia harus bekerja keras untuk mengembangkan olahraga Modern Pentathlon. Sebab, olahraga olimpik ini terbilang baru di Indonesia dan fokus pembinaan harus diarahkan kepada atlet-atlet muda. "Olahraga Pentathlon ini memang masih sangat baru di Indonesia, baru sekitar setahun lalu," ungkapnya.

Modern Pentathlon Asian Games akan mempertandingkan nomor perorangan putra, Sabtu (1/9/2018).  Indonesia akan menurunkan dua atlet yakni Frada Harahap dan Yusri, yang digadang-gadang bisa merebut medali bagi tuan rumah.