PANGKALANKERINCI - Sejak tahun 2017, Asian Agri, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasional di 3 provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau dan Jambi, memprogramkan Sekolah Sawit Lestari, yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR).

Hingga saat ini, program Sekolah Sawit Lestari secara berkisinabungan dijalankan Asian Agri, sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan. Dalam program Sekolah Sawit Lestari, para generasi muda yang masih duduk dibangku sekolah diberikan pengetahuan dan edukasi teknis budidaya tanaman sawit yang baik dan benar sesuai standar perusahaan.

Program Sekolah Sawit Lestari secara bertahap masuk ke sekolah-sekolah yang berdampingan dengan perusahaan Asian Agri, baik di wilayah Sumut, Riau dan Jambi.

Untuk kali ini, program Sekolah Sawit Lestari melalui PT Inti Indosawit Subur (IIS) Kebun Buatan, salah satu unit bisnis Asian Agri memilih SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Kab Pelalawan, Prov. Riau, untuk  mengenalkan budidaya sawit, 19 November 2019.

Tak hanya memberikan edukasi muatan lokal teknis budidaya kelapa sawit kepada para siswa-siswi, Asian Agri sebelumnya juga sudah memberikan  bantuan bibit kelapa sawit sebanyak 60 pokok, yang  ditanam di areal sekolah SMKN 1 Pangkalan Kerinci pada 2017.

Hendra Saragih sebagai Askep Plasma Buatan menyampaikan, pada program Sekolah Sawit Lestari, siswa SMKN 1 Pangkalan Kerinci diajak berkunjungan ke pembibitan agar mengerti proses budidaya kelapa sawit sejak dini.

"Diharapkan melalui program ini, mendapatkan bekal ilmu pengetahuan yang kelak bisa ditularkan kepada orang lain atau keluarganya yang berprofesi petani sawit," jelasnya.

Hendra menyebutkan, perusahaan dalam budidaya kelapa sawit menggunakan bibit unggul supaya menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang terbaik. "Dan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar, khususnya petani plasma, selalu menghimbau untuk menggunakan bibit unggul saat menanam sawit di lahannya," sebutnya.

Manager KBN, Budianto menambahkan, bibit adalah hal penting dalam budidaya kelapa sawit, untuk itu perlu perlakuan khusus, karena dari kualitas bibit inilah bisa mendapatkan estimasi produksi selama 25 tahun ke depan.

"Di Asian Agri, kita menanam dengan bibit Topaz yang diproduksi oleh perusahaan sendiri. Bahkan kualitas bibit Topaz sudah termasuk dalam kelas bibit unggul di dunia," jelasnya.

Tujuan dari kunjungan ini adalah memperkenalkan dan menunjukkan kepada para siswa dan guru pengajar tentang bibit Topaz. "Supaya menjadi paham bahwa untuk mendapatkan produksi kelapa sawit yang tinggi maka harus menanam dengan memakai bibit yang berkualitas. Artinya bibit berkualitas lah yan menjadi dasar utama untuk pertumbuhan dan hasil selama 25 tahun ke depan," ucapnya.

Darwin Silitonga sebagai assisten afdeling membeberkan kepada para siswa betapa pentingnya penggunaan bibit unggul dan perawatan tanaman agar dapat memproleh produksi yang optimal.

"Saat ini pada tahun pertama panen, dengan menggunakan bibit unggul, perawatan yang baik dan cara pemanenan yang benar maka produksi yang dihasilkan sudah mencapai 1,8 ton/ha/bulan atau 3,6 ton /kapling/bulan. Dan produksi ini akan semakin meningkat pada tahun selanjutnya ," imbuhnya menjelaskan.

Kristianingsih mewakili guru SMKN 1 Pangkalan Kerinci mengucapkan terima kasih pada Asian Agri yang sudah memberi pengenalan budidaya sawit. "Kami menjadi tahu bahwa budidaya kelapa sawit itu memerlukan pengetahuan yang tinggi, tidak hanya sekedar menanam saja. Selama ini kami hanya tahu teorinya, tapi setelah melihat langsung ke lapangan baru lah memahami.  Karena sebelum dilakukan dan dipetik hasilnya pada 10 sampai 25 tahun kedepan sudah dipikirkan dari sekarang. Bibit harus dipilih yang terbaik, selain memang unggul ya harus diseleksi dan dirawat dengan baik dan benar," cetusnya.

Robiman Waruwu mewakili siswa SKMN kelas 11 merasa kunjungan ini sangat berharga, karena dapat melihat dan menyaksikan secara langsung tentang budidaya kelapa sawit, mulai dari pembibitan sampai ditanam di lapangan dan berbuah.

"Kami berjanji akan terus merawat sawit bantuan perusahaan yang sudah ditanam disekolah kami sesuai standard yang ada. Terima kasih Asian Agri yang telah ikut peduli dan memikirkan sekolahan kami, kami selalu berharap pendampingan dan bimbingannya," mintanya. (rls)