BANGKINANG- Kabut asap semakin pekat menyelimuti Kabupaten Kampar, Riau akibat kabut asap Senin (23/9/2019) siang. Pantauan di lapangan, jarak pandang di Bangkinang Kota kurang dari 300 meter.

Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh kampar. Mulai dari Rantau Kampar Kiri, Tapung, Tambang, Siak Hulu, XIII Koto Kampar hingga ke Kuok dan Koto Kampar Hulu.

"Biasanya kalau kita berdiri di bukit cadika, akan tampak Kota Bangkinang. Tapi akibat pekatnya asap, tidak tampak lagi," ujar Burhan, pria yang berprofesi sebagai tukang becak ini.

Tebalnya asap sangat mengganggu masyarakat. Salah seorang warga, Irfan (33) mengaku tidak berani keluar rumah dalam situasi pekatnya kabut asap.

"Asapnya sangat luar biasa pekat. Kalau kondisi ini terus berlanjut sangat berbahaya," ujar Irfan warga Bangkinang ini.

Pekatnya asap di wilayah Kampar, Menurut Kabid Damkar Sat Pol PP Kebupaten Kampar, Edi Bahraen, disebabkan oleh banyaknya kebakaran hutan dan lahan di Kampar.

"Sehari kami turun 2 hingga 3 titik kebakaran," terang Edi Bahraen.

Katanya, dalam beberapa hari ini, kebakaran terjadi di kawasan sungai hijau Desa Salo, Kecamatan Salo.

"Bahkan, beberapa kali personil kita bolak-balik ke lokasi sungai hijau untuk memadamkan api," ujar Bahraen.

Kata dia, pihaknya juga tidak berhenti-henti mondar-mandir ke Kualu Nenas, Tambang untuk memadamkan api.

"Khusus untuk wilayah Tambang kita tinggalkan dulu. Karena di Tambang banyak yang bantu. Di sana ada Manggala Agni, BPBD Provinsi juga standby, sementara untuk wilayah sini tidak ada. Makanya, kita fokuskan armada kita untuk wilayah selain Tambang," ucapnya.

Sejak Sabtu (21/9), kata Bahraen, ada kebakaran di Salo Timur, dekat SMEA. Kemudian, ada kebakaran di Kecamatan Bangkinang.

"Hari minggu kemarin kebakaran terjadi di Desa Sungai Lipai. Kebakaran di dalam kebun karet warga," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Kampar, Repol menyebut kebakaran lahan yang marak terjadi dinilainya disengaja.

"Secara logika saja, mana mungkin terbakar. Besar kemungkinan sengaja dibakar. Apa mungkin api turun dari langit atau muncul sendiri?," ujar Repol menyangsikan. ***