SELATPANJANG - Hingga saat ini, DisperindagkopUKM kepulauan Meranti belum bisa menjalankan metrologi pasca pengalihan wewenang tahun lalu. Hal itu disebabkan minimnya sumber daya manusia (SDM) dan peralatan.

Demikian disampaikan KadisperindagkopUKM Kepulauan Meranti M Aza Faroni ketika ditemui di Selatpanjang, Rabu (17/1/2018).

Kata Aza, pasca pengalihan wewenang metrologi dari provinsi ke kabupaten kota, baru dua daerah yang siap. Yaitu Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. "Kita belum, karena terkendala minimnya SDM dan peralatan," ujar Aza.

Agar bisa menjalankan metrologi ini, Pemda Meranti akan menyiapkan sedikitnya 3 tenaga ahli (SDM). Selain itu, peralatan juga disiapkan dan anggaran telah disetujui.

"Yang sudah pendidikan 2 orang, kita akan tambah satu lagi," ujar Aza.

Namun Aza tak memaparkan berapa anggaran yang disiapkan untuk membeli peralatan tersebut. Termasuk rincian alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan Metrologi Mandiri.

"Kita targetkan akhir tahun ini sudah jalan. Anggaran untuk peralatan juga telah disetujui," tambah Aza.

Meski selama ini belum jalan, namun Aza mengaku metrologi tidak vakum. Mereka bekerjasama dengan Metrologi Pekanbaru, seperti pengukuran di APMS Alahair dengan APMS Imambonjol.

"Kalau APMS sudah pernah ditera, kemarin datang dari tim Pekanbaru," kata Aza.

Pengalihan wewenang tera ulang dan pengawasan seiring dengan berlakunya UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah. ***