PEKANBARU - Ratusan karyawan PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) atau yang biasa dikenal Trans Metro Pekanbaru (TMP), yang terdiri dari pramugara dan pramudi, mengalami keterlambatan gaji bulan September hingga pertengahan bulan Oktober 2019 ini.

Direktur PT TPM Azmi, mengatakan bahwa keterlambatan gaji ini dikarenakan sistem administrasi yang belum sempurna di tubuh anak perusahaan PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) tersebut. Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa masalah penggajian akan diusahakan secepatnya.

"Namanya perusahaan baru ya, wajar saja administrasinya belum sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan, seperti gaji yang terlambat. Tetapi kemarin saya sudah mendapat informasi dari BPKAD Pekanbaru bahwa administrasinya sudah semua," jelasnya, Rabu, (16/10/2019).

"Jadi memang benar bulan ini sedikit lebih terlambat dari biasanya, tetapi sudah ada lampu kuning hijaunya sehari dua ini," tambahnya.

Kemudian, Azmi menerangkan bahwa pihaknya menyadari perasaan para karyawan yang belum mendapat gaji. Namun, ia berharap pramugara dan pramudinya tetap menjalankan pelayanan secara maksimal.

"Kami merasakan, mereka inikan setiap harinya memegang uang sekian juta, tetapi mereka tidak gajian sehingga merasa terbebani. Namun kita berharap semuanya tetap mengikuti SOP yang dibuat, artinya tidak ada kendala dalam pelayanan karena gaji terlambat," pintanya.

Sementara itu, Azmi menerangkan ada 150 orang pramugara dan 150 pramudi ditambah 0,2 persen.

"Pramugara 150 orang dan pramudi 150 ditambah 0,2 persen, jadi sekitar 160an. Kalau penggajiannya itu berdasarkan bus besar dan bus kecil, kalau di SIM ada SIM B1 umum dan B2, sesuai besaran tanggung jawabnya untuk pramudi. Sedangkan untuk pramugara itu UMR saja," pungkasnya.***