PEKANBARU - Banyak keganjilan-keganjilan yang ada di Panti Asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau yang diduga pengasuhnya melakukan penganiayaan terhadap balita laki-laki berusia 18 bulan hingga tewas.

"Saya sudah puluhan tahun di sini, tapi tidak ada nampak anak-anak panti ini yang sudah remaja dan dewasa, masih balita. Seperti tak besar-besar anaknya," ujar salah seorang warga, saat berbincang dengan GoRiau.com (GoNews Grup), Jumat (27/1/2017) malam di lokasi.

Sementara itu, Bhabinkantibmas Tangkerang Timur, Bripka Bagus mengungkapkan, jika di salah satu ruangan panti, terdapat sebuah kolam telah disemen dan dalam kolam itu terdapat lobang ukuran sekitar 1x1 meter.

"Lobang ukuran 1x1 meter itu, bawahnya tanah. Tak tau juga lobang itu fungsinya untuk apa. Kalau itu untuk bakar sampah, masa posisinya di dalam ruangan," ungkapnya.

Ketua RW 004, Nasirwan menuturkan, jika sepengatahuannya, ada lima aset milik Lili yang difungsikan sebagai panti asuhan di wilayah Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

"Ada lima pantinya, di sini (jalan Bukit Rahayu) ada dua. Di jalan lintas timur ada tiga. Itu semua asetnya atas nama Lili (pemilik Panti Asuhan Tunas Bangsa)," beber Nusirwan.

Pantauan GoRiau.com (GoNews Grup) di lokasi, dibeberapa ruangan panti memang tampak tak digunakan bahkan terkesan dijadikan sebagai gudang. Namun, di dalam gudang itu, terdapat banyak susu serta makanan untuk bayi dan balita.

BACA JUGA:

. Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, Diduga Juga Pekerjakan Orang Gangguan Jiwa Sebagai Pengasuh Anak

. Tampak Seperti Gudang Tua, Ternyata Sejumlah Artis Ternama Pernah Datang dan Menyumbang di Panti Tunas Bangsa Pekanbaru

Sebelumnya, pihak Polresta Pekanbaru akhirnya memasang policeline di panti asuhan tersebut pasca kasus dugaan penganiayaan balita laki-laki berusia 18 bulan hingga meninggal dunia.

Polisi terpaksa melakukan penyegelan karena banyak keganjilan dan mencurigakan di dalam bangunan panti yang tampak seperti gudang tersebut. Penyegelan dilakukan agar tidak ada yang masuk ke TKP.***