SUKOHARJO -- Terpidana kasus terorisme ustaz Abu Bakar Ba'asyir dibebaskan dari Lapas Gunung Sindur, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021) pagi. Setelah bebas, Abu Bakar Ba'asyir segera pulang ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikutip dari detikcom, Abu Bakar Ba'asyir tiba di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, sekitar pukul 13.35 WIB. Abu Bakar Ba'asyir berada di mobil putih bernomor polisi AD 1138 WA. Dalam mobil tersebut, Abu Bakar Ba'asyir ditemani beberapa orang, antara lain putranya Abdul Rochim dan kuasa hukum Achmad Michdan.

Terdapat beberapa mobil dalam rombongan tersebut. Selain dari keluarga, ada mobil tim kesehatan dan ambulans yang turut mendampingi.

Rombongan kemudian menuju ke sisi timur masjid. Menurut Abdul Rochim, Abu Bakar Ba'asyir langsung mengambil air wudu setiba di masjid.

''Tadi beliau langsung mengambil air wudu dan melaksanakan salat,'' kata pria yang disapa Iim itu.

Ada Patroli Gabung

Jelang kepulangan Abu Bakar Ba'asyir, aparat gabungan Polri, TNI dan Satpol PP menggelar patroli di kawasan Ngruki. Pihak Ponpes Al-Mukmin Ngruki khawatir patroli tersebut membuat takut masyarakat sekitar.

''Tidak masalah kalau melakukan operasi, tetapi kalau seperti itu apa tidak membuat masyarakat takut. Kita juga sudah ketat menegakkan protokol kesehatan,'' kata juru bicara Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono, kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

Pantauan detikcom, aparat melintasi kawasan Ngruki sekitar pukul 10.05 WIB. Sejumlah satuan dengan personel sekitar 100 orang mengikuti operasi yustisi itu.

Tampak Satuan Brimob bersenjata laras panjang dengan sepeda motor dan kendaraan taktis (rantis) barracuda. Aparat TNI pun datang menggunakan rantis.

Kedatangan tim gabungan terlihat memenuhi ruas Jalan Parikesit yang ada di sisi barat Ponpes Al-Mukmin. Para pemotor yang berpapasan pun harus berhenti karena jalan yang sempit.

Tim gabungan sempat berhenti sejenak sambil mengatur lalu lintas. Terlihat deretan rombongan antre hingga sepanjang 200 meter.

Sejumlah aparat Brimob yang berboncengan sempat turun berjalan kaki. Sementara petugas Satpol PP terlihat bersiaga di truk.

Selain itu, Satuan Binmas Polres Sukoharjo menggunakan pengeras suara mengingatkan menggunakan masker dan tidak berkerumun.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan juga turut mengimbau warga agar mengenakan masker.

Setelah 10 menit berselang, jalan yang dipadati aparat itu kembali lancar. Peristiwa itu sempat menjadi tontonan masyarakat sekitar.

Patroli tak hanya sekali digelar. Satu jam setelahnya, tim gabungan kembali berpatroli di lokasi yang sama. Namun kali kedua ini dilakukan dengan jumlah personel yang tak sebanyak sebelumnya.

Dimintai konfirmasi terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan patroli tersebut bagian dari operasi yustisi. Dia enggan merinci jumlah personel dan asal satuan yang terlibat.

''Ini yang kita lakukan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. Kita lakukan sampai betul-betul tidak ada potensi kerumunan,'' kata Bambang saat dihubungi detikcom, Jumat siang.

Lewati Proses Prokes

Sebelumnya, dalam pernyataan tertulis, Mujiarto selaku Kepala Lapas Khusus Klas IIA Gunung Sindur, mengatakan Ba'asyir dibebaskan setelah melewati proses administrasi dan protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Menurutnya, Ba'asyir telah menjalani rapid test antigen dan hasilnya negatif.

''ABB (Abu Bakar Ba'asyir) diserahterimakan dengan pihak keluarga dan tim pengacara yang datang menjemput, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang di antaranya adalah membawa surat hasil Tes Swab COVID-19 negatif,'' sebut Mujiarto, Jumat, seperti dikutip dari Kompas.

Ia menjelaskan perjalanan Ba'asyir menuju kediaman di Sukohardjo, selain didampingi keluarga dan tim pengacara, juga dikawal oleh Densus 88 dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Pembebasan juga Ba'asyir dibenarkan juru bicara Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono.

''Tadi dikabari jam 05.24 WIB, ustaz Ba'asyir sudah bebas,'' kata Endro kepada BBC News Indonesia.

Endro memastikan tidak ada acara penyambutan khusus di ponpes. Dia menambahkan, pihak keluarga telah menjemput dan kini sedang dalam perjalanan menuju Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki mengunakan jalur darat.

Diperkirakan rombongan tersebut menempuh perjalanan sekitar delapan jam.

''Jumlah mobil yang ikut mendampingi penjemputan itu ada empat mobil,'' sebut Endro.***