SELATPANJANG - Terletak dekat dengan pusat Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti tidak membuat Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat terlihat 'cantik'. Desa yang merupakan tempat pelintasan masyarakat Pulau Merbau dan Pulau Padang yang hendak ke Selatpanjang itu terlihat seadanya.

Jalan utama yang menjadi penghubung antar desa sekarang kondisinya rusak parah. Beruntung listrik di desa yang terletak depan Selat Melaka itu sudah bisa dimanfaatkan selama 24 jam.

Menurut Kepala Desa Mekong A Rahman S ketika berbincang-bincang dengan GoRiau, Kamis (14/4/2016), rupanya belum banyak pembangunan yang dirasakan sejak mekarnya Kabupaen Kepulauan Meranti. Desa Mekong baru kebagian satu kantor desa dan parit kecil sepanjang lebih kurang 250 meter.

"Kantor desa dan parit batu dibangun tahun 2012 lalu," kata A Rahman.

Disampaikan A Rahman juga, keluhan atas belum memadainya infrastruktur seperti jalan rusak ini telah sering disampaikan. Namun, hingga 2015 lalu perbaikan jalan sebagaimana diharapkan belum juga terwujud.

"Kebutuhan jalan sangat mendesak. Namun, tahun ini kita prioritaskan perbaikan turap penahan gelombang agar abrasi bisa terkendali," kata A Rahman yang juga mengaku telah menyampaikan kebutuhan akan perbaikan turap itu dalam Musrenbang.

Pantauan GoRiau, jalan penghubung desa menuju pelabuhan kempang penyeberangan Mekong-Semukut dalam keadaan rusak parah. Padahal, jalan itu memang menjadi akses masyarakat Pulau Padang dan Pulau Merbau yang hendak ke kota.

Selain itu, parit kecil yang dibangun sangat tidak memberikan manfaat. Pasalnya, parit yang dibangun tahun 2012 lalu tidak bisa mengaliri air hujan ke laut. Padahal, Desa Mekong ini merupakan desa yang terletak di pinggir laut. ***