JAKARTA, GORIAU.COM - Kementerian Agama akan menggelar sidang itsbat penentuan awal Ramadan nanti sore. Muhammadiyah turut diundang menghadiri sidang itsbat tersebut. Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah bersedia hadir dalam sidang itu, jika Kemenag mau mengubah beberapa format dalam sidang itsbat.

"Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha dan waktu-waktu salat dengan perhitungan hisab. Muhammadiyah telah mengajukan surat resmi dan pertemuan khusus dengan Menteri agama terkait dengan pandangan dan keyakinan Muhammadiyah mengenai hisab dan saran-saran perubahan pelaksanaan sidang itsbat," ucap Abdul Mu'ti kepada detikcom, Jumat (27/6/2014).

"Jika saran perubahan tersebut dipenuhi, Muhammadiyah akan mengutus wakilnya menghadiri sidang itsbat," imbuhnya.

Pertama, Muhammadiyah meminta sidang itsbat hanya mengundang organisasi atau lembaga Islam yang otoritatif dan memiliki kalender atau penanggalan tersendiri. Kedua, sidang istbat dilaksanakan secara tertutup dengan chatm hill rules; perdebatan terbuka yang tidak diliput media dan tidak disampaikan di luar forum.

"Ketiga sidang tidak dimaksudkan untuk penyeragaman awal atau akhir Ramadan atau penyamaan sistem kalender. Keempat, pemerintah tetap menyampaikan hasil sidang itsbat dan pendapat ormas atau lembaga Islam yang berbeda," ujarnya.

"Kelima, pemerintah tetap mengapresiasi perbedaan dan menjamin keamanan kepada umat Islam untuk beribadah sesuai keyakinannya," tegas Abdul Mu'ti.

Terkait alasan agar sidang digelar tertutup, menurutnya agar memberikan keleluasaan dalam menyampaikan pendapat. Lalu agar tidak ada penghakiman oleh publik terhadap kelompok yang berbeda dengan pemerintah, serta agar hanya menghadirkan mereka yang benar-benar kompeten, sehingga terjadi perdebatan yang sehat.

Sidang itsbat akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) sore ini mulai pukul 16.00 WIB, untuk menentukan awal Ramadan 1435 H. Sidang akan digelar dalam tiga sesi di tiga tempat (ruangan) yang berbeda di Gedung Kementerian Agama.***