JAKARTA - Banjir dan longsor merupakan ancaman bagi pemudik yang melewati jalur lintas Sumatera. Sebab, musim kemarau belum sepenuhnya terjadi di wilayah Sumatera.

Hal itu diingatkan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja. ''21 persen yang baru ke arah kemarau berarti masih ada 79 persen itu berpotensi hujan, hujan ini berpotensi tanah longsor atau banjir,'' ujar Wisnu di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (31/5), seperti dikutip dari merdeka.com.

Wisnu menjelaskan, wilayah yang berpotensi terjadi longsor akibat hujan, selain Sumatera adalah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Lebih spesifik diperingatkan bagi pemudik yang menempuh jalur di Sumatera bagian utara, pesisir barat dan bagian tengah.

''Ada potensi untuk terjadi hujan dan bisa memicu longsor. Itu yang perlu hati-hati,'' imbuhnya.

Sementara, Pulau Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara relatif sudah memasuki kemarau. Kecuali Jawa Bagian barat atau daerah Banten masih basah.

''Di Jawa pada umumnya musim kering,'' kata Wisnu.

BNPB dan kementerian terkait sudah membuat peta terkait jalur mudik. Risiko bencana di setiap daerah bisa dilihat melalui aplikasi buatan BNPB bernama Inarisk. Di sana bisa dilihat berbagai macam informasi seperti peta resiko longsor sampai gunung berapi.

''Jadi digunakan pada saat ada hujan kita bisa ngecek posisi kita dimana dan itu daerah longsor atau tidak sehingga kita bisa waspada,'' kata Wisnu.***