JAKARTA, GORIAU.COM - Riau segera mendapatkan tambahan energi dengan bakal dioperasikan dua lagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dua pembangkit yang akan dioperasikan adalah PLTU Tenayanraya 2x100 MW, PLTU Indragiri Hilir 14 MW.

Helmi Najamudin, Kepala Divisi Batubara PT PLN (Persero), Minggu (6/4/2014) mengatakan, selain kedua PLTU juga akan dioperasikan PLTU Pangkalan Susu 2x200 MW di Sumatera Utara, PLTU Sughe 16,5 MW di Belitung, PLTU Nagan Raya 190 MW di Aceh, PLTU Holtekamp 20 MW di Papua, PLTU Gunung Seriang 14 MW di Kalimantan Utara, PLTU Timika 28 MW di Papua, PLTU Celukan Bawang di Bali, PLTU Amurang 2x300 MW di Sulawesi Utara, dan PLTU Pelabuhan Ratu 3x350 MW.

Untuk itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan batubara lebih dari 17,5 juta ton di kuartal-I tahun 2014 untuk memenuhi bahan bakar pembangkit-pembangkit milik PLN maupun pembangkit milik anak usaha pabrik setrum tersebut.

Untuk tahun 2014 ini, PLN membutuhkan batubara hingga 78,5 juta ton, dan ia bilang jumlah tersebut meningkat dibandingkan kebutuhan tahun lalu yang hanya 57,4 juta ton.

"Tahun ini kebutuhan naik lumayan besar, itu hampir naik 15% dan pasokan batubara terbesar itu dari Adaro Indonesia dan Arutmin, " kata Helmi, akhir pekan.

Selain Adaro, pemasok batubara langganan PLN adalah Kideco Jaya Agung, Kaltim Prima Coal (KPC), Arutmin Indonesia, Bukit Asam, Lanna Harita. Dwi Guna Laksana, Jorong Baruna, Oktasan, Batara Batari Sinergy Nusantara, dan Kasih Industri Nusantara.

Helmi mengatakan, peningkatan kebutuhan batubara ini disebabkan selain untuk memenuhi kebutuhan pembangkit eksisting, juga karena banyaknya proyek pembangkit listrik tenaga uap baru (PLTU) yang akan beroperasi dalam waktu dekat.

"Tambahan kapasitas listrik tahun ini sebagian besar berasal dari pembangkit yang pakai batubara. Tahun ini bakal ada hampir 20 PLTU baru yang akan beroperasi, jadi kebutuhan batubaranya juga meningkat, " kata Helmi.

Kapasitas pembangkit yang direncanakan untuk PLTU saja itu ditargetkan PLN hampir 4.000 MW, dan Helmi bilang mayoritas pembangkit dalam proses pengerjaan itu akan beroperasi di tahun ini hingga tahun 2016 mendatang. Target kapasitas PLTU yang hampir 4.000 MW merupakan bagian dari percepatan proyek Fast Track Program (FTP) 10.000 MW Tahap I.

Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), untuk tahun ini pemerintah memerlukan 95,5 juta ton batubara untuk kebutuhan dalam negeri dan alokasi terbesar dalam negeri terserap untuk PLN, disusul untuk Independent Power Plant (IPP), dan untuk industri semen. ***