PEKANBARU - Kejadian luar biasa (KLB) wabah difteri yang sedang melanda negeri ini, menjadi perhatian serius pemerintah. Orangtua pun diminta untuk lebih memperhatikan lagi kesehatan buah hatinya.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, bahwa penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae ini timbul karena masyarakat tidak lengkap atau tidak pernah melakukan imunisasi anti difteri.

"Imunisasi difteri ini terdapat dalam imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Terkadang ada yang sudah imunisasi tapi tidak lengkap dengan anti difterinya, itu juga bisa menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit tersebut. Imunisasi DPT lengkap itu sangat diperlukan," ungkap Mimi di Pekanbaru, Selasa (12/12/2017).

Ia menerangkan, bahwa difteri merupakan penyakit yang dapat menular secara langsung. Infeksi bakteri yang pada umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan ini juga, kata Mimi, biasanya disertai gejala demam tinggi.

"Misalnya, ketika seseorang terinfeksi difteri batuk atau bersin, orang di dekatnya bisa saja mengirup bakteri tersebut. Langsung menular," urainya.

Ia pun mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang punya bayi dan anak-anak untuk melakukan imunisasi secara terjadwal ke Puskesmas terdekat. Sebab, hanya imunisasi DPT tersebut, kasus difteri ini dapat dicegah.

"Kami imbau masyarakat dan ibu-ibu untuk membawa anaknya imunisasi sesuai jadwal, karena ini perlu. Biasakan juga hidup sehat, karena difteri bisa menyerang semua umur, baik orang dewasa maupun anak-anak," tandasnya. ***