PANGKALAN KERINCI - Untuk meningkatkan kreatifitas warga menyulap sampah menjadi rupiah, mulai 30-31 Agustus 2016, PT Inti Indosawit Subur (PT. IIS) bekerjasama dengan Tanoto Foundation dan  BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kabupaten Pelalawan melakukan pelatihan pengelolaan sampah bagi masyarakat Desa Air Emas, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

''Kebanyakan orang akan berpikir bahwa sampah adalah hal yang kotor dan merusak lingkungan. Padahal dengan kreatifitas ternyata sampah itu bisa kita sulap menjadi rupiah. Oleh karena itu maka hari ini Asian Agri, BLH Kab Kampar & Tanoto Foundation melakukan pelatihan pengelolaan sampah. Harapan kami pelatihan dapat meningkatkan kreatifitas warga sehingga kedepan lebih banyak produk-produk daur ulang yang bisa dihasilkan, yang bermanfaat bagi banyak orang serta menambah pundi-pundi masyarakat,'' ujar Welly Pardede, Head Sustainability & CSR Asian Agri sembari menunjukkan tas daur ulang hasil kreatifitas warga.

''Selain itu, pelatihan ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan secara berkesinambungan. Sebelumnya perusahaan juga sudah memberikan bantuan Gudang Sampah, yang dibangun pada tahun 2015 lalu di Desa Air Hitam,'' ujar Welly menambahkan.

Sebelumnya, atas kolaborasi BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kabupaten Pelalawan, Asian Agri, Tonoto Foundation dan masyarakat, maka di Desa Air Hitam sudah terbentuk bank sampah, yang diberi nama Bank Sampah Asri. Dimana seluruh warga desa dapat mengirimkan sampahnya ke bank sampah tersebut sebagai bentuk tabungan mereka. Dan pada periode tertentu tabungan sampah mereka akan dibayarkan dalam bentuk rupiah kepada warga penabung.

Adapun rata-rata sampah yang dikelola oleh Bank Sampah Asri ini adalah 1 - 1,5 ton perbulannya, dengan pendapatan 2-2,5 juta/bulan. Selain menabung di bank sampah, warga juga secara kecil-kecilan sudah mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual dengan penghasilan Rp 2 juta pertahun.

Kepala BLH Pelalawan, Syamsul Anwar mengatakan bahwa pengolahan sampah ini dilakukan berdasarkan undang-undang yang ada. Saat ini Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbanyak ke-2 di dunia, sehingga pengelolaan sampah harus menjadi perhatian berbagai elemen bangsa.

''Sampah sudah menjadi masalah global, sehingga dibutuhkan kepedulian berbagai elemen bangsa. Pada hari ini kami sangat berterima kasih atas sinergi pemerintah, perusahaan dan masyarakat, sehingga Bank Sampah Asri ini dapat menjadi Bank Sampah yang paling aktif di Kabupaten Pelalawan. Oleh karena itu pada hari ini kami juga memberikan bantuan berupa motor bak pengangkut sampah dengan harapan jangkuan sampah yang dikumpulkan dapat lebih luas. Sebelumnya kami juga sudah membangun kantor bagi Bank Sampah Asri ini,'' ujarnya.

Kedepannya ia berharap agar sinergi antara pemerintah, masyarakat dan perusahaan dapat diwujudkan dalam suatu kerjasama yang tertuang dalam bentuk MoU antara instasi pemerintah, bank sampah dan perusahaan.

Direktur Bank Sampah ''ASRI'', Satori beserta Camat Ukui Basyarudin juga berterima kasih kepada perusahaan yang sudah melakukan pembinaan selama ini. Dan berharap agar pembinaan dapat terus dilakukan secara berkesinambungan sehingga lingkungan terjaga dan produk-produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis dapat menjadi salah satu sumber penghasilan tambahan masyarakat.

CSR Spesialist Tanoto Foundation, Hendrik mengatakan bahwa Tanoto Foundation (TF) adalah yayasan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto untuk mendampingi unit-unit usaha beliau, agar dapat menjadi perusahaan yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

''Sebagaiman visi dari Tanoto Foundation yakni menjadi pusat unggulan dalam penanggulangan kemiskinan melalui pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup, maka Tanoto Foundation selalu memberikan pendampingan kepada seluruh unit usaha yang didirikan oleh Sukanto Tanoto. Sebagaimana halnya kali ini, Tanoto Foundation bekerjasama dengan PT. Inti Indosawit Subur Kebun Ukui- Asian Agri sejak 2015 sudah melakukan pendampingan bagi Bank Sampah Asri. Baik itu berupa bantuan bangunan Bak Pemilah Sampah, Pelatihan Manajemen Sampah, dan pelatihan ketrampilan pengolahan sampah, sebagaimana yang kita lakukan pada hari ini,'' ujar Hendrik.

Pelatihan pengelolaan sampah yang berlangsung selama dua hari, dan diikuti oleh 30 orang warga; disambut baik oleh para peserta. Yusnita dari Desa Air Hitam mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang sudah melakukan pelatihan pengelolaan sampah bagi warga desa.

''Kami sangat berterima kasih atas pelatihan pengelolaan sampah yang telah dilakukan perusahaan, harapan kami agar bimbingan dan dukungan dari perusahaan dapat terus berkelanjutan, sehingga kami semakin ahli dalam berkreasi untuk mengelola limbah sampah agar dapat menghasilkan rupiah,'' ujarnya.

Selain itu, ia juga berharap agar dibantu juga dalam pemasaran produk yang dihasilkan kelompok masyarakat, sebab selama ini belum maksimal karena hanya dipasarkan di pameran-pameran yang ada di daerah.

Hadir pada acara ini Kepala BLH Pelalawan, Syamsul Anwar; Camat Ukui, Basyarudin; Direkur Bank Sampah ''Asri'', Satori dan Jajaran Manajemen Asian Agri yakni; Head Sustainability & CSR, Welly Pardede; GM PT. IIS-Ukui, Faisal; Manager Plasma Ukui, Djuamsyah Purba, Manager Kebun Soga PT. IIS-Ukui, Karl Morrys; CSR Spesialis Tanoto Foundation, Hendrik dan CSR Coordinator Riau Asian Agri, Benjamin R. Hutagalung. (rls)