PEKANBARU - Sedikitnya 57 mahasiswa jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Islam Riau, Pekanbaru harus mengikuti kuliah di kapal milik TNI Angkatan Laut Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (29/10). Jika cuaca bagus, kuliah akan dilakukan hingga ke Natuna.

Dekan Fakultas Hukum UIR, Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH, MCL menjelaskan, kuliah lapangan ini yang pertama dilakukan FH UIR sejak jurusan HI dibuka, dan mungkin pertama pula dilakukan perguruan tinggi di Riau. "Seingat saya dulu juga pernah dilakukan Universitas Gajah Mada. Karena itu kami berterima kasih kepada Danlatamal IV TNI AL yang sudah memberi kesempatan kepada FH UIR bekerjasama dalam program Join Sailing," kata Syafrinaldi di Tanjungpinang, Kamis (27/10).

Menurut Guru Besar tamatan Jerman ini, kuliah lapangan bagi mahasiswa HI sangat penting dilakukan disamping menambah pengetahuan mereka sekaligus menemukan antara teori dengan kenyataan. Di program Join Sailing itu nanti, mahasiswa bersama para dosen akan berlayar menggunakan kapal TNI Angkatan Laut. Kuliah lapangan disampaikan oleh para perwira TNI AL saat mereka berada di atas kapal. "Kalau cuaca bagus, kemungkinan sampai ke Kepulauan Natuna tapi jika cuaca tidak bersahabat kita hanya berputar di wilayah Kepri saja," ujar Syafrinaldi.

BACA JUGA:

. Edukasi Perlindungan Konsumen, OJK Riau Teken MoU bersama Fekon UIR

. Himadata FH UIR Gelar Seminar Nasional Pengupahan

. Lantik Gubernur, Dekan FH UIR Minta Mahasiswa Pertahankan Akreditasi A

Selain mengikuti kuliah lapangan, mahasiswa HI dan Dosen FH UIR juga menggelar seminar bersama dengan Fakultas Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Seminar bertajuk, "Penegakan Hukum Kedaulatan Negara Kepulauan dalam Perspektif Perbatasan NKRI" ini, menurut Syafrinaldi, akan mengkaji aspek hukum negara perbatasan dari berbagai persoalan oleh kedua universitas. Dan, untuk itu Fakultas Hukum UIR sudah mempersiapkan pemakalah yang terdiri dari Prof. Dr. Hj. Ellydar Chaidir, SH, MH, Dr. Thamrin S, SH, MH, H. Husnu Abadi, SH, PhD, Dr. Fitriatus Sholihah, SH, MH, Dr. Rasyidi Hamzah, SH, MH, Dr. Ardiansyah, SH, MH, Dr. H. Syafriadi , SH, MH, Dr. Surizki Febrianto, SH,MH, Dr. Riadi Asra Rahmat, SH, MH, Admiral SH, MH, S. Parman, SH, MH dan Roni Sahindra, SH, MH.

Syafrinaldi mengatakan, buah pikir dalam seminar ini menjadi relevan karena kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memberi prioritas pada pembangunan di kawasan maritim. "Kita tau Provinsi Riau dan Kepulauan geografisnya sangat strategis. Selain memiliki kawasan laut yang sangat luas daerahnya juga berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kedua wilayah ini sejak zaman dulu sampai sekarang telah menjadi pintu gerbang dunia internasional," kata Syafrinaldi. (rls)