PEKANBARU, GORIAU.COM - Ade Syahputra, seorang wartawan TVRI menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal saat bertugas meliput acara pertemuan kader dan calon legislatif dari Partai Golkar di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru, Jumat malam (30/8/2013). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Saya juga telah melaporkan kasus ini ke Polresta Pekanbaru atas kasus penganiayaan," kata Ade saat menemui wartawan di Pekanbaru, Sabtu (31/8/2013).

Ade mengalami luka gores di bagian tangan sebelah kiri akibat insiden tersebut.

Ia menceritakan, kasus penganiayaan itu bermula ketika dirinya ditugaskan kantor untuk meliput acara yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Sekitar pukul 21.00 WIB, demikian Ade, acara tersebut masih kondusif, sebelum akhirnya sesama kader mengalami selisih argumen yang berujung pada kekisruhan.

Ade mengaku ketika itu tengah mengabadikan insiden kekacauan tersebut hingga akhirnya diminta oleh sejumlah kader dan simpatisan untuk menghentikan perekaman oleh kamera. "Seseorang bahkan meminta saya untuk menghapus gambar hasil rekaman kekacauan itu," katanya.

Namun secara tiba-tiba, kata Ade, seorang yang tidak diketahui identitasnya, berniat untuk memukulnya dengan menarik kerah baju dari belakang. "Waktu itu sempat dihalang-halangi oleh kader partai. Tapi tetap saja diminta untuk menghapus gampar, saya tidak mau," katanya.

Ketika itu Ade mengaku juga telah menunjukkan identitasnya bahwa dia adalah seorang wartawan dari salah satu stasiun televisi nasional milik negara.

Namun ketika itu, kata dia, seseotang yang tak dikenal tersebut tetap memaksa dan mencoba merebut kamera hingga akhirnya pelaku membanting Ade kelantai.

Akibat insiden itu, Ade mengaku mengalami luka memar dan gores dibagian tangan sebelah kiri. "Waktu itu dengan inisiatif sendiri namun ditemani sejumlah wartwan melaporkan kasus tersebut ke Polresta Pekanbaru. Kami melapor sekitar pukul 24.00 WIB," katanya.

Ade mengaku juga telah melakukan visum di Rumah Sakit Bayangkara untuk memperkuat berkas pelaporan yang saat ini telah ditangani aparat kepolisian setempat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria mengatakan pihaknya akan segera melakukan penyelidikan terlebihdahulu. "Baru setelah itu kemudian memeriksa saksi-saksi termasuk korban," demikian Kompol Arief Fajar.(fzr)