DURI, GORIAU.COM - Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengatakan, agar dapat menjadi pemenang seluruh generasi muda di daerah ini harus berani dan memiliki mimpi. Harus mempunyai cita-cita yang tinggi. Setinggi langit ketujuh. Harus memiliki asa yang luas, seluas tujuh samudera.

"Hanya dengan memiliki harapan seseorang akan maju dan berkembang. Akan terus berusaha membangun dirinya menjadi individu-individu berkualitas yang mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif. Menjadi individu-individu yang bertanggungjawab dan dapat menjadi laskar bagi pelangi kemajuan Indonesia di masa datang," kata Ahmad Syah, memotivasi.

Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Riau ini mengemukakan itu ketika menyambut kedatangan Tim Eskpedisi Kapsul Waktu 2085 di halaman Kantor Camat Mandau, Jalan Jenderal Sudirman Duri, Minggu (27/9/2015) siang.

Tim Eskpedisi Kapsul Waktu 2085 yang disambut kedatangannya dengan acara yang meriah itu diantaranya Koordinator Nikamtul Akbar, Korda Riau Alex Setianto, Tim Ekspedisi Kapsul Waktu tingkat nasional Jabidi, serta Sekretaris Panitia Daerah Syafri Kamal.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27092015/foto1_pjbu-3074.jpgPj Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie melihat kapsul waktu didampingi Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 dan Dandim 0303 Bengkalis Letkol Wachyu Dwi Haryanto.Di bagian lain, ujar Ahmad Syah, apapun yang kita mimpikan dan harapkan, termasuk untuk Indonesia 70 tahun ke yang dikumpulkan Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 dari 34 provinsi mulai 26 September hingga 21 Desember mendatang, dapat diwujudkan jika semua pihak memiliki tekad dan semangat sama.

Katanya, sebagaimana mimpi dan harapan para pendiri bangsa dalam mewujukan Indonesia merdeka yang tahun ini genap berusia 70 tahun, semua itu dapat diwujudkan jika seluruh anak bangsa, dari ujung Barat sampai ujung Timur Indonesia, bahu membahu.

Kemudian, tulus dan Ikhlas. Mau berkorban, bersatu padu, bergerak menuju titik yang sama dan harus tetap menjaga kebinnekaan sebagai sebuah keniscayaan yang harus kita junjung tinggi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Dan semua itu mesti diimplementasikan melalui kerja keras, kerja cerdas kerja ikhlas, dan kerja tuntas, dan tentunya bukan dengan kerja malas. Mimpi memang bukan hanya sekedar bunga tidur, dan kewajiban kita adalah untuk mewujudkannya di hari esok," papar Ahmad Syah.

Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 yang sebelumnya juga singgah di Kabupaten Rokan Hilir, tiba di halaman kantor Camat mandau sekitar pukul 12.30 WIB. Kedatangan mereka langsung disambut secara adat dengan kompang dan tepak sirih.

Setelah singgah di Kabupaten Bengkalis sekitar satu setengah jam, sekitar pukul 14.05 WIB, dengan dikawal Dandim 0303/Bengkalis Letkol Wachyu Dwi Haryanto, Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Siak.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27092015/foto2_pjbu-3073.jpgPj Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie memberikan cinderamata kepada Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 sebelum melanjutkan perjalan ke Ibukota Provinsi Riau.Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora), Eduar kepada GoRiau.com, Minggu (27/9/2015) sore, menyampaikan bahwa meskipun banyak orang yang berekspetasi mimpi cuma bunga tidur, namun dalam arti luas, mimpi adalah sebuah cita-cita yang ingin dicapai, walau belum tahu akankah dapat meraihnya atau tidak.

Mimpi, sambung Kepala Disbudparpora ini, adalah sebuah harapan. Asa untuk memotivasi hidup seseorang untuk mencapai suatu tujuan.

"Karena itu, dalam bait pertama lirik lagu Laskar Pelangi, tepat sekali jika Nidji mengatakan bahwa, mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya," kutip Eduar.

Tentunya mimpi dimaksud, ujarnya adalah mimpi dengan mata terbuka, karena mimpi dengan mata terbuka adalah cita-cita. Memang jika ingin maju, kita harus berani bermimpi dengan mata terbuka. Harus punya cita-cita setinggi langit.

"Gantungkan cita-citamu setinggi langit! bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang", begitu kata Eduar, memotivasi generasi muda di daerah ini.

Masih kata Eduar, pesan presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno tersebut, sampai kapanpun tetap akan relevan, kapan, dimanapun dan untuk siapapun. (ric)