BANDA ACEH - Sebagai daerah syariat Islam, Kota Banda Aceh bertekad melarang warga muslim merayakan sesuatu di luar anjuran agama. Saat mengisi seminar sehari larangan perayaan Valentine Day yang digelar PMII Kota Banda Aceh, Senin (8/2/2016) kemarin di balai kota, Wali Kota Illiza Sa'aduddin Djamal meluncurkan hashtag #valentinebukanuntukkami.

Pada seminar bertema "Kasih Sayang tidak Harus di Hari Valentine" yang diikuti oleh ratusan mahasiswa itu, Illiza menjadi salah satu narasumbernya. Ia pun turut memaparkan sejarah awal munculnya Valentine Day.

Pada 14 Februari 270 Masehi, katanya, St Valentine dibunuh oleh penguasa Romawi pada waktu itu Raja Claudius II. "Awalnya, pengikut Valentine memperingati kematiannya sebagai upacara keagamaan. Tapi sejak abad ke-16, hari valentine dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut Supercalis."

"Setelah orang-orang Romawi masuk agama Nasrani, pesta Supercalis lalu dikaitkan dengan upacara kematian St Valentine. Penerimaan upacara kematian St Valentine sebagai Hari Kasih Sayang juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu kasih sayang itu mulai bersemi bagai burung jantan dan wanita pada setiap 14 Februari."

Dalam bahasa Perancis Normandia, sambung Illiza, terdapat kata Galentine yang bermakna galant atau cinta. Persamaan bunyi antara valentine dan galantine menyebabkan orang berpikir bahwa baiknya pemuda mencari pasangannya pada tanggal tersebut.

"Pada zaman sekarang, orang hanya mengenal Valentine lewat greeting card, pesta dan saling bertukar kado tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarah yang terjadi lebih dari 1.700 tahun lalu tersebut," katanya seraya mengajak para pemuda untuk iqra, dan terus belajar agama Islam secara benar.

Ia juga mengajak pemuda untuk memanfaatkan era digital sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. "Salah satunya aktif berkampanye tentang larangan perayaan hari valentine di Medsos dengan hashtag #valentinebukanuntukkami," ajak Illiza.

Selain itu, kata Illiza, Pemko Banda Aceh akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah kepada masyarakat lewat khutbah Jumat dan safari dai/daiyah. "Selain seruan bersama, penguatan akidah masyarakat dan memperkuat peran lembaga pendidikan juga akan terus kita lakukan."

Mengakhiri pemaparannya, Illiza mengingatkan pemuda bahwa mindset sukses ukurannya bukan dunia semata, tapi juga akhirat karena itu rumah yang sejati. "Valentine Day sudah jelas membawa mudharat, mari kita kampanyekan kepada kawan-kawan yang lain dan memulainya dengan bismillah," demikian Illiza. []