JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, menyambut baik sukses penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang digelar di Provinsi Al-Ula, Arab Saudi (5/1/2021).

Melalui keterangan tertulisnya, pria yang akrab dipanggil HNW ini juga menyambut baik berbagai keputusan dan langkah strategis yang ditetapkan dalam Pernyataan Penutup KTT tersebut. Terutama mengenai rekonsiliasi hubungan diplomatik antara Saudi Arabia dengan negara-negara anggota lainnya, khususnya dengan Qatar.

"Kami ucapkan selamat kepada Khadimul Haramain Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Alu Suud, dan juga Yang Mulia Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, atas terjadinya rekonsiliasi dan islah, serta kebijakan produktif yang disepakati demi menyongsong masa depan yang lebih baik, menuju kemajuan yang lebih berarti, bagi seluruh negara di kawasan Teluk serta negara-negara sahabatnya di seluruh dunia," kata Hidayat Nur Wahid, Kamis (7/1/2021).

HNW juga mengapresiasi Kuwait yang berperan sebagai mediator dalam mendamaikan konflik diplomatik di Teluk sehingga tercaoai rekonsiliasi melalui KTT, yang telah berjalan lancar. "Legacy berharga dari Amir Kuwait, Almarhum Syaikh Sabah Ahmad Al-Sabah sebagai Emir Kuwait terdahulu, ternyata tetap dapat dilanjutkan dengan baik di tangan Emir Nawaf bin Ahmad Al-Sabah, emir Kuwait yang baru," ungkap HNW.

Selaku anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II (meliputi luar negeri) HNW menegaskan, rakyat Indonesia senantiasa mengharapkan kondisi kawasan Teluk yang stabil, aman, serta berdaulat. HNW juga berharap, hubungan Indonesia dari tingkat parlemen, pemerintah, hingga rakyatnya, dengan negara-negara kawasan teluk selalu terjalin dengan baik.

"Kami rakyat Indonesia selalu memperhatikan perkembangan di kawasan Teluk, kami bersyukur, juga merasa lega atas hasil KTT yang berlangsung baru-baru ini dan hadirkan rekonsiliasi serta islah. Dengan demikian lembaran lama telah ditutup, dan menandakan dibukanya lembaran-lembaran baru yang mencerahkan bagi kawasan Teluk yang lebih maju, aman, dinamis, serta berdaulat," tegas HNW.

HNW mengapresiasi sikap negara-negara GCC yang konsisten mendukung Palestina. Tetap mengakui serta memperjuangkan Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat dengan beribukota di Yerusalem Timur. Juga mengutuk tindakan Israel yang senantiasa mengubah identitas dan status quo Yerusalem melalui penggusuran warga Palestina, aneksasi, dan pemukiman-pemukiman ilegal. Serta menegaskan pentingnya implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB. Seperti Resolusi No. 2334; serta mendukung UNRWA, sebagaimana tercantum dalam Closing Statement KTT kemarin.

"Bersatu padu menghadapi berbagai tantangan dan ancaman merupakan pesan utama KTT tersebut. Oleh karena itu kami yakin bahwa tindakan-tindakan kriminal penjajah Israel di Palestina merupakan ancaman paling berbahaya bagi keamanan kawasan. Kami dari Indonesia berharap dapat bekerjasama secara lebih komprehensif bersama negara-negara Teluk dalam membela Palestina merdeka dan menghadapi kriminalitas Israel, yang melawan serta melanggar berbagai peraturan dan norma internasional," pungkasnya.***