PEKANBARU – Pemerintah Indonesia berencana mengonversi kompor gas menjadi kompor listrik induksi, dalam upaya mengurangi subsidi gas elpiji yang dinilai tidak tepat sasaran.

Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Husaimi Hamidi mengatakan rencana pemerintah tersebut perlu dikaji ulang agar tidak menimbulkan gejolak yang lebih besar di masyarakat. Ia menilai rencana pengalihan kompor gas menjadi listrik untuk mengurangi subsidi gas elpiji 3 Kg bisa menjadi beban lain, jika tidak dipertimbangkan dengan matang.

"Dulu pakai minyak tanah, diganti gas karena katanya lebih murah. Sekarang gas di subsidi, mau diganti sama listrik. Jangan besok malah listrik juga (disubsidi)," ujarnya, Rabu (21/9/2022).

Selain itu, ia juga mengatakan belum semua daerah di Indonesia sudah tersambung listrik.

Seperti diberitakan Rabu (15/6/2022) mengungkapkan setidaknya ada 4.700 desa di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3 T) belum menikmati listrik dari PLN.

Selain itu, Pemerintah juga belum bisa memberikan garansi bahwa listrik tidak akan padam dan harganya tidak naik. Apalagi, jika nanti sudah dialihkan, maka warga akan bergantung penuh pada listrik untuk memasak.

"Kecuali pemerintah sudah bisa memberikan garansi, semua daerah sampai ke dusun-dusun di Indonesia, sudah bisa dialirkan listrik, ada garansi listrik tidak mati dan harganya tidak naik lagi," pungkasnya. ***