TELUKKUANTAN - Keberadaan tribun komersial yang didirikan sekelompok orang di Tepian Narosa Telukkuantan memang menjadi penghasilan tambahan bagi mereka. Namun, bagi sebagian besar masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tribun tersebut sangat mengganggu.

Pasalnya, tribun komersial tersebut menutupi bagian bawah tribun umum dan kondisi ini jelas mengganggu masyarakat yang menonton pacu jalur dari atas.

"Karena itu, kita ingin menertibkan tribun komersial ini. Kemaren sebetulnya pihak pengelola sudah setuju, dikasih sagu hati Rp10 juta," ujar Wakil Bupati Kuansing H. Halim yang juga Ketua Umum Festival Pacu Jalur (FPJ) 2017 kepada GoRiau.com, Rabu (16/8/2017) pagi disela-sela kunjungannya ke Tepian Narosa.

"Tapi, pengelola kembali tidak mau dengan tawaran sagu hati tersebut. Mungkin mereka merasa penghasilannya lebih banyak. Makanya menolak untuk ditertibkan," ujar Halim.

Kendati demikian, pada tahun ini tidak ada lagi tribun komersial yang memakai fasilitas tribun umum. "Tahun kemaren, tribun umum ini habis dipakai sama mereka."

"Untuk tahun mendatang, kita akan upayakan tak ada lagi tribun komersial ini. Sehingga, seluruh masyarakat bisa menonton dengan gratis," ujar Halim.

Halim yang melakukan peninjauan dengan Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, MSi juga menyoroti tribun komersial yang terlalu jauh ke tengah sungai. Menurut Halim, kondisi tersebut bisa-bisa mengganggu arena pacu jalur.

"Begitu dengan atapnya, kita instruksikan supaya tak melengkung ke atas. Sebab, itu menghalangi pandangan penonton," ujar Halim.

Jika pengelola bersedia untuk membongkar tribunnya, kata Halim, maka panitia akan menyediakan Rp270 juta untuk 27 unit.

"Ada juga kedai yang dibangun di atas tribun umum, ini sudah kita surati supaya segera di bongkar. Jika tak dibongkar jelang hari H, maka akan kita bongkar paksa," tegas Halim.

Jika sudah dibongkar paksa, lanjur Halim, maka pemilik tidak boleh lagi membangun kedai di situ. Sebab, lokasi berdirinya kedai merupakan jalan umum dan tempat menonton pacu jalut.

"Tapi, kalau mereka mau membongkar sendiri, kita bolehkan lagi jika ingin membangun, tapi setelah pacu jalur," pungkas Halim.***