PEKANBARU - Suasana pelaksanaan wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Edy, di salah satu hotel di Pekanbaru, yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, 3M.

Acara wisuda yang sudah beberapa kali ditunda karena pandemi Covid-19 di Riau. Akhirnya terlaksana dengan menerapkan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

Pantauan GoRiau, sebelum memasuki ruangan, para wisudawan wisudawati terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya, lalu disemprotkan hand sanitizer, tempat duduk diatur jaraknya dan diberikan face sield.

Tidak hanya itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, penyelenggaraan wisuda hanya dihadiri oleh mahasiswa dan pengurus kampus. Sementara orang tua ataupun keluarga menyaksikan secara virtual.

Acara wisuda STAI juga diwarnai dengan kehadiran Prof Dr Abdul Somad. Ustaz kondang Indonesia asal Riau ini memberikan wejangan kepada wisudawan ketika kembali ke masyarakat dengan gelar sarjana Ekonomi Islam dan Hukum Islam.

Ustaz Abdul Somad mengatakan, wisuda di tengah pandemi wajib menjaga jarak, membawa hand sanitizer, masker dan mengukur suhu tubuh. Diapun pertemuan ini bisa membangkitkan imun jika dilakukan dengan protokol kesehatan.

"Membangkitkan kesehatan maka imun kuat, Covid-19 lari dan pendidikan kita tetap bersemangat. InsyaAllah," kata Ustaz Abdul Somad, Selasa (28/10/2020).

Kepada mahasiswa, ada lima pesan Ustad Abdul Somad. Pertama, jangan melupakan nama Islam karena mahasiswa belajar di STAI. Di manapun wisudawan berada diharap bisa menjadi khatib, konsultan agama dan menjadi penerang bagi umat.

Yang kedua, Ustaz Somad berharap wisudawan bisa mandiri sehingga tidak terlalu berharap menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Wisudawan diharap pandai mencari dan menjaga peluang yang ada.

"Ketiga, wisudawan harus berakhlaq mulia karena membawa nama STAI," kata Ustaz Somad.

Keempat, lanjut alumni dari Maroko ini, jangan pernah melupakan orang tua. Pasalnya kebahagiaan wisuda hari ini tidak bisa tercapai karena orang tua.

"Jangan rusak kebahagiaan pendidikan ini," ucap Ustaz Abdul Somad.

Terakhir, Ustaz Abdul Somad, mengatakan bahwa keberhasilan di kampus bukan final. Sebab perkuliahan selama ini hanya membaca makalah, sementara ketika berada di masyarakat adalah membaca kehidupan.

"Saya yakin wisudawan ini akan sukses karena saya kenal dengan guru-guru mereka, mereka terdidik dengan baik. Semoga STAI menjadi suluh di kegelapan dan menjadikan Riau sebagai negeri baldatun toyibatun," jelas Abdul Somad.

Terpisah, salah satu petinggi STAI Lukman Edy Pakanbaru, Muhammad Darwis, mengatakan, wisuda ini sudah lama tertunda. Akhirnya pihak kampus melaksanakan secara terbatas dan tidak boleh dihadiri orang tua.

"Semaksimal mungkin kami menerapkan protokol kesehatan," ucap Darwis.

Darwis menyebut ada wisuda dilakukan untuk mahasiswa Perbankkan Syariah dan Hukum Keluarga Islam.

Seorang wisudawati, Rahmi Ramadanl mengaku senang bisa diwisuda karena tidak semua mahasiswa melakukannya secara tatap muka.

"Senang bisa tatap muka mungkin karena sedikit, yang lain mungkin banyak sehingga tidak bisa," ucap Rahmi. ***