DURI - Dengan rancangan yang matang Dinas Tata Kota, Tata Ruang dan Pertamanan Kabupaten Bengkalis sudah merealisasikan pembangunan pedestrian atau trotoar dengan nilai Rp1,9 miiliar melalui APBD Bengkalis 2015 lalu. Namun sayangnya rekanan diduga tidak merealisasikan pembangunan sesuai dengan gambar dan lokasi yang tidak benar.

Alhasil, proyek yang hanya beberapa ratus meter itu terkesan mubazir karena tidak sesuai dengan peruntukannya. Genangan air di ruas Jalan pun, saat hujan turun tak dapat terelakan, karena trotoar menutupi Jalannya aliran air ke parit Jalan. Pasir pun menumpuk, memenuhi pinggiran Jalan Mawar itu.

Baca Juga: Baru Seumur Jagung, Proyek Miliaran Rupiah di Duri Sudah Rusak

Pantauan GoRiau.com (GoNews Grup) di lapangan, trotoar dengan lebar 3 meter itu dana pembangunannya setara dengan pembangunan 4 rumah mewah bertingkat yang diperkirakan masing-masing Rp500 juta. Kini bangunan trotoar itu sudah mulai banyak yang rusak akibat ditumpangi mobil dan truk setiap hari. Ada beberapa porselen yang sudah pecah dan koral sikatnya juga sebagian sudah terlepas.

Beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi, Dinas Tata Kota, Tata Ruang, dan Pemukiman Kabupaten Bengkalis, melalui Kabid Tata Kota, Dinas TKTRP Bengkalis, Sugeng menyampaikan akan turun ke lapangan dan meminta rekanan untuk melakukan perbaikan. Namun hingga saat ini proyek miliaran itu terkesan dibiarkan rusak.

Baca Juga: Kucurkan Rp1,9 Miliar, Proyek Trotoar di Duri Sudah Rusak

"Warga setempat pernah menolak kontraktor membangun proyek ini diatas trotoar, karena akan menyempitkan teras ruko atau tempat usaha yang ada di Jalan Mawar ini. Makanya mereka paksakan membangun trotoar itu di tempat yang sekarang, karena dananya sudah ada dan trotoar itu harus dibangun kontraktornya. Makanya ruas Jalan jadi menyempit karena di bangun trotoar ini," kata warga yang enggan namanya disebutkan, karena ia melihat langsung aksi protes warga saat trotoar itu dibangun. *** #BENGKALIS