PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk lebih mengedepankan pendekatan padat karya dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari APBD 2021.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPD Gerindra Riau ini, mengingat sampai hari ini belum ada obat pasti untuk mematikan virus Corona yang sudah menganggu tatanan hidup manusia sepanjang tahun 2020.

"Covid-19 ini tetap ada, tapi kan kehidupan harus terus jalan dan ekonomi harus bangkit. Tentu, kita harus memberikan perhatian kepada masyarakat melalui APBD," ujar Hardianto kepada GoRiau.com, Jumat (1/1/2021).

Secara personal, Hardianto sudah menyampaikan usulannya ini kepada Gubernur Riau, Syamsuar, maupun kepada jajaran Tim Anggaan Pemerintah Daerah (TAPD) dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau.

Dia menjelaskan, kegiatan yang selama ini memakai mesin dan teknologi diharapkan bisa dialihkan ke tenaga manusia, sepanjang kualitas dan biaya nya hampir sama. Dengan begitu, masyarakat yang menganggur bisa diberdayakan dan ekonomi masyarakat bisa terbantu.

"Contohnya ada pembangunan jalan, selama ini lebih banyak memakai mesin dan keikutsertaan tenaga manusianya sedikit. Tapi kalau dilakukan padat karya, rekrutmen masyarakat sekitar bisa diserap, secara otomatis sangat terbantu mereka, walaupun tidak semua," urainya.

Yang penting, lanjut Hardianto, ada tiga hal perlu diperhatikan, mulai dari regulasi yang membolehkan, kualitas kerja dan hasil kerja tidak terpengaruh, dan dari sisi efisiensi bisa sama.

"Syukur-syukur biaya manusia bisa lebih murah daripada sewa mesin," tuturnya. 

Lebih jauh, Hardianto menambahkan, usulannya ini juga dikonsentrasikan untuk UPT yang mengurusi pemeliharaan jalan, mengingat pelaksanaan kegiatan mereka lebih banyak yang sifatnya swakelola.

"Kalau di UPT, kan pihak dinas bisa lebih mudah mengontrol sampai nanti output tercapai sesuai spesifikasi yang diinginkan," tutupnya. ***