PEKANBARU - Pemerintah menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab robohnya struktur atas (atap) rumah pompa pada pembangunan intake penyediaan air baku Durolis atau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis (Durolis) di Kabupaten Rohil, Provinsi Riau.

Di mana, tim investigasi yang terdiri dari Inspektorat Jenderal, Puslitbang Air, Bina Konstruksi, Pusat Air Tanah dan Air Baku Kementerian PUPR dan individual konsultan dari Institut Teknologi Bandung dan Dinas PUPR Riau mulai turun pada Senin (14/1/2019).

Nantinya, hasil investigasi ini akan direkomendasikan untuk mengambil keputusan ke depannya.

"Kami akan menuju ke lokasi robohnya atap intake itu. Tim akan meneliti apa penyebab robohnya intake tersebut. Apakah itu karena pengaruh tekanan tanah atau angin, nanti diteliti. Setelah itu baru mengeluarkan rekomendasi untuk tindak lanjutnya," kata Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (SNPT PJPA), Balai Wilayah Sungai Sumatera III, Yudi Wahyu A di Pekanbaru, Senin.

Hasil peninjauan sementara, kata Yudi, robohnya struktur atas ini diduga karena pemadatan tanah dan pengurasan air pompa yang dilakukan dengan berbarengan. Hal ini mengakibatkan bertambahnya gaya tekan pada dinding struktur penahan tanah, dan mengakibatkan runtuhnya struktur atap rumah pompa.

"Untuk lebih pastinya, tunggu hasil investigasi tim yang turun ke lapangan," jelasnya.

Robohnya intake ini, lanjut Yudi, terjadi saat masa pelaksanaan kontrak dan belum diserahterimakan oleh rekanan ke pemerintah. Kontraktornya sendiri menyatakan sanggup dan bertanggung jawab membangun kembali. Bahkan, mereka juga sudah membersihkan puing-puing runtuhan.

"Untuk membangun kembali, kontraktor menunggu hasil rekomendasi dari pemerintah. Bisa saja nanti didesain ulang. Kami harap, sebelum Februari, desain itu sudah diterima oleh PPK, untuk bisa dilanjutkan pembangunan itu," tuturnya.

Menurut Yudi, terkait robohnya intake itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejati Riau. "Kita juga sudah koordinasi dengan Polda Riau," katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek BWSS III, Cahaya S mengatakan, pembangunan SPAM Durolis menggunakan APBN 2018. Pembangunannya menelan anggaran sebesar Rp25,6 miliar, yang dikerjakan oleh PT Monhas Amdesrabat.

Bangunannya terjadi intake, turap pengaman tebing, rumah pompa, pompa, gudang, dan pipa transmisi. Namun yang roboh tersebut adalah bagian atap intake. "Biaya struktur atap yang rusak itu nilainya Rp675,3 juta," tandasnya. ***