PANGKALAN - Selama tiga jam menyisir lokasi tenggelamnya Padri (16), tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten 50 Kota, Damkar, Kepolisian dan TNI belum menemukan jasad korban. Derasnya arus Batang Mahek ditambah debit air yang tinggi menyulitkan tim gabungan melakukan pencarian.

Disebutkan Nasrianto, pihaknya sudah mengerahkan seluruh kekuatan dalam melakukan pencarian korban. Guna menyisir Batang Mahek, tim gabungan menggunakan perahu karet. Kemudian, ada juga tim yang menyisir di tepian Batang Mahek.

"Kami sudah melakukan pencarian sejak pukul 15.00 Wib dan menyisir sungai sepanjang 5 kilometer. Tim gabungan kesulitan melakukan pencarian karena arus sungai cukup deras dan kondisi gelap," kata Nasrianto, Kepala BPBD Kabupaten 50 Kota yang didampingi Camat Pangkalan Koto Baru, Andi Yasmen, Minggu (7/2/2016) di lokasi pencarian.

Nasrianto menjelaskan pihaknya akan terus berupaya melakukan pencarian hingga jasad korban ditemukan. Mengingat arus sungai yang cukup deras dan cuaca gelap karena hari sudah malam maka tim gabungan memutuskan pencarian dilanjutkan besok pagi.

"Ya, besok pagi sekitar pukul 06.00Wib, tim gabungan sudah berada di lokasi. Kemungkinan penyisiran sungai akan diperpanjang dan diperluas," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Padri (16), pemuda asal Gunung Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten 50 Kota, terseret air deras Batang Mahek, Minggu (7/2/2016) sekitar pukul 14.30 Wib.

Pemuda putus sekolah ini hilang terseret arus Batang Mahek setelah terjun dari atas jembatan gantung yang tidak jauh dari korban dan rekan-rekannya memancing ikan. Sebelum berenang, tiga orang rekannya berusaha melarang korban, malah saat dilarang korban memukul salah satu rekannya. (***)