TANGERANG - Hasil autopsi terhadap jenazah prajurit TNI AU Prajurit Dua (Prada) Muhammad Indra Wijaya sudah diserahkan pihak RSUD Tangerang ke pihak Komandan Polisi Militer (Danpom) TNI AU dan keluarga Prada Indra, pada Kamis (1/12/2022).

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan dokumen resmi hasil otopsi itu diberikan secara bertahap setelah adanya penjelasan verbal dari pihak rumah sakit pada 28 November 2022.

"Setelah penyerahan dokumen visum, pihak keluarga yang diwakili pengacara melakukan pertemuan dengan Danpom Koopsud III selaku penyidik di Pospomau, Jakarta," kata Indan kepada Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Kerusakan Limpa

Meski sempat menjadi polemik, dengan hasil autopsi yang didapatkan itu, dinyatakan bahwa Prada Indra meninggal dunia akibat kekerasan.

Tindakan kekerasan yang dilakukan senior-seniornya itu mengakibatkan kerusakan pada organ dalam Prada Indra.

"Berdasarkan hasil autopsi, meninggalnya Prada Indra Wijaya disebabkan oleh kekerasan (benda) tumpul pada perut yang menyebabkan kerusakan pada organ limpa," jelas Indan.

Setelah menerima dokumen hasil autopsi, pihak keluarga yang diwakili pengacara bertemu dengan Danpom Koopsud III selaku penyidik di Puspomau, Jakarta.

"Hasil autopsi yang diterima Pom Koopsud III selanjutnya akan dijadikan materi penyidikan," jelas Indan.

Penyidik juga akan memeriksa ahli dari dokter forensik RSUD Tangerang terkait hasil autopsi Prada Indra.

4 Tersangka Ditahan

Keempat tersangka yang diduga melakukan kekerasan terhadap Prada Indra adalah seniornya. Mereka berinisial Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.

Kemudian, keempat tersangka tindak kekerasan terhadap Prada Indra saat ini resmi ditahan di POM Koopsud III Biak, Papua.

"Hingga saat ini, Pom Koopsud III telah menetapkan empat tersangka atas meninggalnya Prada M Indra Wijaya, keempatnya telah ditahan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut," ujar Indan.

Keempat tersangka tak hanya menganiaya Pra Indra Wijaya hingga tewas. Mereka juga menganiaya enam prajurit TNI AU yang merupakan teman satu angkatan Prada Indra.

Motif penganiayaan tersebut adalah pembinaan disiplin dari senior kepada junior.

Disebut Dehidrasi

Diberitakan sebelumnya, Prada Indra meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).

Komando Operasi Udara (Koopsud) III menginformasikan bahwa Prada Indra meninggal dunia karena dehidrasi berat karena bermain futsal dalam durasi lama, yakni dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIT.

Keluarga masih memercayai keterangan itu sampai akhirnya jenazah Indra tiba di Tangerang pada Minggu (20/11/2022).

Melihat kondisi tubuh Prada Indra yang penuh luka, lebam, tubuh yang diformalin dan darah bercucuran membuat pihak keluarga meragukan penyebab kematian Prada Indra yang disebut karena dehidrasi.

Pihak keluarga menduga ada kejanggalan atas kematian Indra. Apalagi pihak keluarga diminta langsung menguburkan peti jenazah yang sudah tergembok.***