SELATPANJANG - Para peserta yang lulus tes CPNS 2018 sebanyak 216, akan mengikuti tes kesehatan yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti. Untuk tahapan seleksi tersebut, peserta dibebani biaya Rp 225.000 untuk menjalani serangkaian tes kesehatan.

Pihak RSUD Kepulauan Meranti saat dikonfirmasi terkait biaya tes tersebut mengungkapkan bahwa biaya yang dibebankan kepada peserta tersebut lantaran tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Besaran biayanya pun sesuai dengan biaya yang ditetapkan oleh RSUD.

''Biaya yang kita kenakan tersebut, sudah berdasarkan regulasi yang ada, sesuai dengan tarif Badan Layanan Umum Daerah,'' kata Direktur RSUD Kepulauan Meranti, dr Ria Sari.

Kata Ria, ada dua jenis pemeriksaan yang akan di lakukan pihak RSUD, yakni pemeriksaan kesehatan di Poli Medical Cek Up (MCU) serta tes narkoba di laboratorium. 

Untuk teknis pemeriksaan nantinya, peserta yang telah mendaftar, akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Poli MCU terlebih dahulu. Jika pemeriksaan oleh dokter telah rampung, maka akan di lanjutkan dengan pemeriksaan urine, untuk memastikan kandungan nafza (narkoba) di laboratorium RSUD.

''Untuk pemeriksaan kesehatan kita telah siapkan satu dokter umum dengan satu perawat, sedangkan untuk di laboratorium kita siapkan satu dokter spesialis serta sejumlah tenaga analis,'' ungkap Ria.

Untuk tes narkoba, pihak RSUD telah menyiapkan alat tes narkoba yang sesuai standart, dengan enam parameter, yakni amphetamine, metaphetamine, morphine, cocaine, marijuana (ganja) dan benzodiazepin.

''Test pack dengan enam parameter ini sudah sesuai standart, sehingga tingkat akurasinya tidak di ragukan lagi,'' katanya lagi.

Sementara itu, untuk jadwal pemeriksaan akan dibuka sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 14.00 sore, dengan target 50 hingga 60 peserta setiap harinya. Jadwal yang ditetapkan  selama 4 hari, dimulai tanggal 11 hingga 15 Januari 2018. 

Untuk jadwal pemeriksaan kesehatan dan tes Narkoba hari pertama, diperuntukkan bagi peserta dari formasi Kesehatan dengan jumlah 57 orang, di lanjutkan formasi teknis untuk hari selanjutnya, sebanyak 67 orang. Sementara untuk formasi guru, yang jumlahnya mencapai 92 orang, di bagi menjadi dua hari, yakni pada hari Senin dan Selasa tanggal 14 dan 15 Januari 2019. ***