PEKANBARU - 12 orang gelandangan dan pengemis (Gelper), Anak Punk serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terjaring razia gabungan yang digelar Polresta Pekanbaru, Satpol PP dan Dinas Sosial (Dissos) Kota, Kamis (6/4/2017) sore, di tiga persimpangan jalan.

Mereka diamankan dari tiga lokasi diantaranya persimpangan Mal SKA dekat Tugu Kuda, perempatan lampu merah Pasar Pagi Arengka dan Simpang Tabek Gadang. Sisanya berhasil melarikan diri dari kejaran petugas yang turun menggunakan truk operasional.

Dilihat dari penampilannya, mayoritas mereka sepertinya Anak Punk dan pengemis yang biasa mangkal mencari uang di lampu merah. Bahkan aparat juga mengamankan seorang ibu-ibu bersama dua orang anak di bawah umur. Mereka bertiga kedapatan ngetem di Simpang Pasar Pagi Arengka.

Saat dibawa petugas, ibu ini lantas mengamuk dan memaki-maki mereka. Ia kesal dan merasa tidak melakukan kesalahan. Bahkan perempuan yang ditaksir usianya sudah di atas 50 tahun itu juga sempat mengancam akan buka baju. Beruntung aparat berhasil menenangkannya.

Dia pun langsung dibawa menuju truk Satpol PP untuk diamankan. Tidak diketahui apakah sepasang anak di bawah umur tersebut merupakan anak kandungnya atau bagaimana. Ini selanjutnya akan diproses oleh Dinas Sosial Kota Pekanbaru untuk memastikan.

Aksi itu sempat menyita perhatian warga sekitar dan pengguna jalan. Ia terus mengoceh hingga di bawa masuk ke dalam truk. Dalam operasi Gepeng kali ini, petugas gabungan cukup banyak menjaring anak-anak. Sebab itu, Dinas Sosial selanjutnya akan melakukan pendalaman terkait kondisi tersebut.

"Untuk anak-anak ini kita akan coba pelajari seperti apa, apa sama keluarga mereka atau dipekerjakan (dieksploitasi, red). Yang lainya akan kita lakukan assesment di Dinas Sosial, mana yang perlu dikembalikan ya kita kembalikan," ungkap Kadissos Pekanbaru, Khairani.

Terkait maraknya Gepeng, Khairani mengimbau masyarakat untuk tidak menyediakan fasilitas tempat tinggal, seperti bangunan kosong, sehingga dimanfaatkan Gepeng untuk tempat tinggal. Ini terbukti saat razia di Tugu Kuda, di mana bangunan kosong di sana dijadikan rumah tempat tinggal.

"Kita juga mengimbau kepada pengendara untuk tidak memberikan sumbangan apapun termasuk uang, sehingga mereka terus berbuat ini (meminta-minta dan mengemis, red)," pungkas Khairani usai razia digelar, Kamis sore. ***