SIAK SRI INDRAPURA - Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Kesehatan tahun ini membangun 5 unit puskesmas pembantu (pustu) yang tersebar di 5 kecamatan. Rata-rata pustu yang sangat dinanti-nanti masyarakat ini pengerjaannya baru 80 persen, padahal ini sudah masuk minggu pertama Desember 2019.

Berdasarkan data dari LPSE Siak, kelima Pustu yang dibangun tahun 2019 ini menelan APBD Kabupaten Siak sekitar Rp2,6 miliar. Dari kelima pembangunan pustu ini, anggaran tertinggi itu di Kecamatan Sungai Mandau yakni Rp520 juta yang dikerjakan oleh CV Kayang Perkasa dari Mempura.

Empat pustu lainnya yaitu, Pustu Kampung Rawang Kao Kecamatan Lubuk Dalam dengan anggaran Rp480 juta dikerjakan oleh CV Golden, Pustu Sungai Tengah Sabak Auh Rp450 juta dikerjakan CV Usaha Baru Mandiri, Pustu kampung Lalang Sungai Apit Rp486 juta dikerjakan oleh CV Lalang Perkasa Grup dan Pustu Kampung Sialang Sakti, Kecamatan Dayun dengan anggaran Rp425 juta.

Kadis Kesehatan Kabupaten Siak, dr Toni Chandra saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (6/12/2019) sedang dalam dinas luar kata stafnya. Upaya konfirmasi terkait realisasi pembangunan pustu juga dilakukan GoRiau.com kepada PPTK kelima proyek Pustu tersebut.

"Benar saya PPTK lima proyek Pustu di Kabupaten Siak. Saat ini saya sedang di luar juga meninjau pekerjaan Pustu di Kecamatan Lubuk Dalam," kata pria yang akrab disapa dengan Kang Asep ini saat dikonfrimasi via telepon.

Kang Asep membenarkan bahwa pembangunan pustu di beberapa kecamatan baru tuntas 80 persen. Ada juga yang sudah hampir selesai dan menunggu pelunasan pembayaran saja.

"Pertengahan Desember ini kita targetkan selesai semua. Tapi untuk yang tidak selesai, tentu pembayarannya disesuaikan dengan pekerjaan yang telah dikerjakan saja. Yang jelas tidak akan dibayar penuh," kata Kang Asep lagi.

Ketika ditanyakan soal nilai dari pembangunan kelima proyek pustu tersebut, Kang Asep tidak mau menjawab karena bukan kewenangannya.

"Kalau soal itu silahkan tanyakan ke Pak Kadis saja buk. Tapi sepertinya hari ini beliau juga sedang dinas luar,. Tetapi kalau soal kenapa di Sungai Mandau lebih tinggi anggarannya, mungkin karena daerah tersebut sangat jauh, sudah ada konsultan yang menghitung itu sebelum proyek dilelang," kata Kang Asep lagi.

Pembangunan pustu ini juga ada yang tidak diketahui oleh Camat setempat dikarenakan tidak adanya PPTK atau rekanan yang melapor baik secara lisan atau tulisan.

"Memang betul, kita kadang karena kesibukan dan waktu itu tadi, menyampaikannya hanya lewat kades atau penghulu setempat. Dengan harapan diteruskan kepada Camatnya," ungkapnya.

Terpisah Camat Sungai Mandau, Novendra saat dikonfirmasi GoRiau.com mengaku senang dengan adanya pembangunan Pustu di daerahnya. Bahkan tahun depan, juga ada usulan pembangunan Pustu lagi di Bencah Umbai.

"Kita senang, karena ini sudah sangat lama diharapkan masyarakat. Namun saya sampai sekarang tidak tahu progresnya sampai dimana, apakah sudah selesai dan bisa difungsikan tahun depan atau bagaimana, saya tidak tahu. Tidak ada pihak terkait yang melapor ke saya soal pembangunan pustu di Teluk Lancang ini," ujar Camat Sungai Mandau. ***