PEKANBARU- Didampingi istri dan ratusan kader PDI Perjuangan dari 12 PAC se-Kota Pekanbaru, mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau 3 periode (2000-2015) Suryadi Khusaini menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon walikota Pekanbaru ke Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Pekanbaru, Kamis (10/3/2016) siang.

Pantauan GoRiau.com, penyambutan kedatangan rombongan Suryadi di sekretariat PDI Perjuangan Kota Pekanbaru begitu berbeda. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pekanbaru Robin Hutagalung dan pengurus lainnya juga berdiri di pinggir jalan di depan kantor, untuk menerima kedatangan Suryadi beserta rombongan.

Acara dikemas sedemikian rupa. Selain diiringi kesenian reok, kedatangan Suryadi juga dimeriahkan orgen tunggal di halaman sekretariat PDI Perjuangan. Bahkan, saat menyerahkan formulir pendaftaran, Suryadi, Robin dan Ketua Panitia Penjaringan Said Mahdi berdiri di atas panggung, bukan di ruangan seperti kandidat balon lainnya.

"Formulir pendaftaran yang saya kembalikan ini lengkap dengan visi misi yang saya buat sendiri. Intinya, kalau saya dipilih menjadi walikota Pekanbaru, hal pertama yang saya lakukan menghapus korupsi, kolusi dan nepotisme di Pekanbaru ini," ujar Suryadi. Kemudian, ia menyerahkan formulir pendaftaran itu kepada Said Mahdi disaksikan Robin Hutagalung serta sejumlah sesepuh PDI Perjuangan Riau yang duduk di kursi kehormatan.

Saat berorasi, Suryadi kembali mengajak semua kader PDI Perjuangan di Pekanbaru untuk menyatukan pikiran, perkataan dan perbuatan.

"Kata Bung Karno, berikan saya 100 pemuda, akan saya guncang dunia. Di Pekanbaru, ada ratusan pemuda kader PDI Perjuangan. Kalau kita bersatu, tentu dengan mudah kita rebut posisi walikota itu," ujar Suryadi, disambut teriak merdeka, merdeka, merdeka dari ratusan kader yang hadir.

"Saya lahir, besar dan bekeluarga di Pekanbaru ini. Saya paham betul keadaan masyarakat di sini. Agar program untuk mensejahterakan masyarakat Pekanbaru bisa tercapai, KKN di Pemko Pekanbaru harus dihapus. Setelah itu, barulah memberikan pelayanan publik yang prima, lalu menciptakan suasana aman, tentram dan peradaban budaya Melayu yang agamis," pungkas Suryadi.(*/nal)