PATI - Demi membongkar praktik porstitusi, Kapolsek Wedarijaksa AKP Rochana Sulistyaningrum rela menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK). Kejadian-kejadian unik muncul dalam melancarkan aksinya itu.

Salah satunya saat dia berbicara soal harga dengan mucikari. 

"(Mucikari) Suruh pasang tarif Rp 50 ribu. Nanti kalau ada yang nawar Rp 20 ribu bilang sama si mucikari itu tadi," kata AKP Sulis sambil tersenyum seperti dikutip GoNews.co dari detikcom, Senin (11/9/2017). 

Di hadapan mucikari, AKP Sulis juga sempat berpura-pura khawatir tak laku. 

"Saya bilang sama si mucikarinya, saya kan sudah berumur apa saya laku. Mucikarinya bilang nanti saya sasarannya brondong-brondong," tutur AKP Sulis menirukan perkataan mucikari kepadanya.

Jika dia dihargai Rp 50 ribu oleh mucikari, AKP Sulis bercerita bawahannya Bripda Mira malah sempat ditawar Rp 350 ribu oleh seorang lelaki hidung belang. 

Saat itu AKP Sulis dan Bripda Mira total melakukan penyamaran. Mereka mengubah dandanan mereka hingga tak dikenali lagi. 

Wanita yang akrab disapa AKP Sulis ini kesehariannya berhijab. Namun demi misinya dia rela melepas kerudungnya. Kacamata pun juga dia tanggalkan. Rambutnya dibuat keriting, hingga memakai make up tebal.

"Takutnya si mucikari itu kenal sama saya, makanya saya rubah wajah saya sampai segitunya. Alhamdulillah si mucikari ini tidak kenal saya," ungkap Kapolsek AKP Sulis, Senin (11/9/2017).

Tak hanya itu, bawahannya yakni Bripda Mira juga mengubah dandanannya sedemikian rupa. Sempat tak menyangka diajak menyamar, Bripda Mira mematuhi perintah dan berdandan agar aksi penyamarannya lancar. 

Berkat penyamarannya ini, AKP Sulis berhasil mengungkap kasus prostitusi di Dukuh Rames Desa Sukoharjo Kecamatan Wedarijaksa, Pati. Aksinya juga menuai banyak apresiasi. ***