PEKANBARU, GORIAU.COM -Tidak lama lagi, rencana optimalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia yakni dengan menambah skuadron di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru Provinsi Riau tahun 2014 bakal terealisasi. Salah satu tujuannya adalah untuk mengantisipasi potensi penyusup lewat jalur udara dan memperkuat sistem pertahanan negara.

"Kalau tidak ada halangan, tahun depan skuadron F16 sudah ada di Pekanbaru. Tujuannya adalah untuk peningkatan keamanan, dimana ekonomi yang terus membaik juga harus didukung dengan sistem pengamanan atau altsista yang baik juga," kata Komandan Landasan Udara (Danlanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Andyawan di Pekanbaru, Senin (5/8/2013).

Andyawan mengatakan,satu skuadron pesawat tempur F16 blok 52 di Pekanbaru ini juga akan dilengkapi dengan persenjataan mutakhir. Penambahan 24 pesawat F16 dari Amerika Serikat ini adalah sebagai bagian dari pembaruan armada tempur yang sudah ada di Pangkalan TNI AU tipe B yang saat ini memiliki satu skuadron Hawk 100/200.

Jika rencana ini terealisasi, demikian Andyawan, berarti pada awal 2014, Lanud Roesmin Nurjadin memiliki dua skuadron tempur yang terdiri dari satu skuadron Hawk 100/200 dan satu skuadron pesawat F16 dengan blok 52 lengkap dengan persenjataan mutakhir.

Sesuai dengan spesifikasinya, pesawat tempur F16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.

"Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan belokan pada percepatan. Sehingga memang sangat baik untuk melakukan pengamanan udara dan pengejaran jika ada pesawat penyusup yang masuk secara ilegal," katanya.

Sementara untuk mendeteksi adanya pesawat penyusup, kata Andyawan, saat ini di Riau, tepatnya di Kota Dumai yang memang berbatasan langsung dengan Malaka, Malaysia, terdapat alat radar yang cukup canggih.

"Ketika ada pesawat masuk dengan cara menyusup, maka akan mudah terdeteksi. Namun selama ini belum pernah kejadian, dan pelintasan udara masih aman. Kalau pun ada pesawat asing, itu merupakan pesawat yang telah memiliki izin melintas karena tengah latihan bersama. Seperti Angkatan Udara Thailand beberapa waktu lalu yang menggelar latihan bersama dengan kami," katanya.

Untuk diketahui, Satuan Radar 232 Kota Dumai mempunyai jangkauan pantauan radar sampai ke Negara Malaysia dan Singapura. "Dengan demikian seluruh pergerakan di dua negara itu senantiasa terpantau oleh Sat Radar Dumai. Ketika ada penyusup, maka F16 siap untuk melakukan pengejaran," katanya.

Andyawan mengatakan, saat ini segala persiapan menyambut skuadron F16 tahun 2014 mendatang telah mulai dimatangkan. Untuk landasan pacu, demikian Andyawan, kondisinya akan masih tetap sama dengan yang saat ini, begitu juga dengan avron atau parkir pesawat tempur itu, nantinya akan ada pemulihan dengan dikoordinasikan ke pihak bandara komersil atau Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

"Saya rasa mereka (pihak Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara SSK II) akan senantiasa mampu untuk bekerjasam dengan baik. Bagaimana pun, skuadron baru itu adalah untuk menjaga aset-aset yang begitu penting," katanya.(fzr)