SELATPANJANG – Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan, SH SIK menyampaikan permohonan maaf atas perlakuan anggotanya dan berjanji akan menindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Secara prinsipnya teman-teman penyidik pembantu di Satresnarkoba ini secara teknis melakukan pelanggaran SOP, melakukan upaya paksa pada orang yang belum cukup bukti. Jadi dua alat bukti belum cukup dan masih di TKP (tempat kejadian perkara) sudah diborgol," ungkap AKBP Kurnia kepada wartawan usai mediasi yang berlangsung di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti, Rabu (27/3/2024) sore.

Untuk itu, orang nomor satu di jajaran Polres Kepulauan Meranti itu juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

"Kami menyampaikan permohonan maaf dan saya selaku Kapolres menyampaikan permohonan maaf atas perilaku anggota yang tidak sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) saat penangkapan," ucapnya.

AKBP Kurnia juga menyebutkan bahwa Kapolda Riau langsung merespon terkait perkara ini dengan menurunkan tim propam dan tim intelijen, sementara pendalaman awal telah dilakukan oleh sie Propam Polres Meranti.

"Kami akan menindak sesuai aturan hukum, baik disiplin maupun etik yang berlaku di institusi Polri," sebutnya.

Sebelumnya, Afrizal Cik yang merupakan orang tue dari Amar Hawari (22) menyatakan bahwa dia dan keluarga besarnya tak keberatan menerima permintaan maaf dari para pelaku, tapi karena sebagai orang yang hidup beradat dan berlembaga, perdamaian ini diserahkan ke lembaga adat setempat yakni LAMR untuk menyelesaikannya.

"Kami juga berterima kasih kepada Bapak Kapolres yang telah memenuhi harapan kami menindak para oknum anggotanya bertindak tak sesuai prosedur terhadap anak saya Amar Hawari," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum LAMR Kepulauan Meranti, Datuk Seri Asnan Mahadar, mengungkapkan bahwa LAMR siap menjadi mediator perdamaian untuk menyelesaikan berbagai persoalan adat dan masyarakat. Ia juga mengaku senang karena kedua belah pihak yang mau berdamai.

"Kami menginginkan adanya kehidupan yang aman dan harmonis di masyarakat tanpa adanya gesekan yang memanaskan suasana," harap laki-laki yang biasa disapa Ayah Nan itu. ***