PEKANBARU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau mengungkapkan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 mengalami peningkatan dibanding Pemilu tahun 2019 lalu.

"Berdasarkan data KPU Riau, pengguna hak pilih pada Pemilu 2019 untuk kategori Pemilu presiden/wakil presiden adalah sebanyak 3.271.530 pemilih, di Pemilu 2024 ada 3.749.930 pemilih yang menggunakan haknya, terjadi peningkatan sebanyak 478.400 pemilih di Pemilu 2024,"kata Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM Litbang KPU Riau Nugroho Noto Susanto, Kamis (28/3/2024).

Terkait data partisipasi Pemilih di Pemilu 2024, KPU Riau mengatakan terjadi penurunan jika dilihat dari tingkat persentase kehadiran pemilih, maka tingkat partisipasi pemilih pemilu 2019 lebih tinggi daripada pemilu 2024. Data tersebut ditunjukkan sebagai berikut:

Tingkat partisipasi Pemilih Pemilu 2024:

1. Presiden dan Wakil Presiden: 77,62 persen
2. DPR RI 77,40 persen
3. DPD RI 77,44 persen
4. DPRD PROVINSI 77,35 persen.

Tingkat partisipasi pemilih pemilu 2019:

1. Presiden dan wakil presiden 84,6 persen
2. DPR RI 84,17 persen
3. DPD RI 84,38 persen
4. DPRD Provinsi 84,42 persen.

Dijelaskannya hak pilih pada Pemilu 2024, kehadiran pemilih perempuan lebih tinggi daripada pemilih laki-laki. Tingginya kehadiran pemilih perempuan tersebut, konsisten dengan data kehadiran pemilih pada Pemilu 2019. Berikut adalah tingkat kehadiran pemilih laki-laki dan perempuan pada pemilu 2024:

1. Presiden dan Wakil Presiden:

Laki-laki 75,63 persen
Perempuan 79,66 persen

2. DPR RI 77,40 persen
- Laki-laki 75,36 persen
- Perempuan 79,49 persen

3. DPD RI 77,44 persen
- Laki-laki 75,41 persen
- Perempuan 79,52 persen

4. DPRD PROVINSI 77,35 persen
- Laki-laki 75,31 persen
- Perempuan 79,45 persen

Tingkat partisipasi pemilih disabilitas pada Pamilu 2024 sebagai berikut:

Presiden dan wakil presiden 48,50 persen
DPR RI 48,24 persen
DPD RI 49,50 persen
DPRD PROVINSI 47,32 persen

Nugi panggilan akrab Nugroho Notosusanto mengatakan terkait penyebab pasti menurunnya tingkat partisipasi pemilih, tentu akan menjadi pertanyaan penelitian bagi kalangan akademisi atau lembaga riset. Namun demikian, KPU Riau perlu menyampaikan juga kemungkinan penyebab menurunnya tingkat partisipasi pemilih pada pemilu 2024, di antaranya peristiwa alam berupa hujan deras di hari pemungutan suara dihampir semua daerah di Provinsi Riau.

"Kita bisa saksikan bersama, pada hari pemungutan suara 14 feb 2024 hujan deras sekali di sekitar pukul 10 pagi WIB, kondisi hujan merata dihampir semua daerah di riau, sehingga hal itu menyebabkan banyak pemilih tidak hadir di TPS," terang Nugi.

Selain itu tingkat fanatisme pemilih pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tidak setinggi pada pemilu 2019. Sisi positifnya adalah polarisasi pemilih tidak sekeras pada pemilu 2019 lalu sehingga pembelahan masyarakat tidak begitu terasa.

"Namun di sisi lain, motivasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya mengalami penurunan pula sehingga ikut berkontribusi menurunnya tingkat partisipasi pemilih pada pemilu 2024. Sebagai data pembanding, data pemilih pada pemilu 2024 mengalami peningkatan dengan Daftar Pemilih Tetap sebanyak 4.732.174 pemilih berbanding 3.863.305 pada Pemilu 2019," tutupnya. ***