SIAK - Salah satu perusahaan asal Malaysia, BGMC Corporate bersama PT KITB akan melakukan kerjasama dalam infrastruktur Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Siak, Riau.

Kerjasama ini juga disahkan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) oleh masing-masing direktur dan disaksikan Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi di Balai Pertemuan Zamrud, Kamis (8/11/2018) pagi.

Ditektur PT KITB Suharto saat dijumpai usai acara mengatakan, sebelumnya pihak BGMC mengirim surat ke PT KITB, isinya untuk berinvestasi di Siak dan selanjutnya dilakukan kerjasama yang ditandai dengan MoU antara kedua belah pihak.

"Nanti kami bersama-sama akan membangun infrastruktur di KITB, karena memang biaya untuk membangun sarana dan prasarana kawasan industri tersebut sangat besar," jelas Suharto.

Oleh karena itu, lanjut dia, sangat dibutuhkan investor khusus yang akan membangun infrastruktur, seperti jalan, pembangunan sarana air bersih, dan infrastruktur pendukung lainnya.

"Setelah MoU ini kita akan membentuk komite untuk percepatan pembangunan kawasan industri Tanjung Buton. Kita targetkan pertengahan tahun 2019 mendatang sudah mulai pembangunannya," ujarnya.

Dirinya berharap, PT KITB sebagai pengelola kawasan industri tersebut bisa memberikan peluang yang besar bagi pertumbuhan perekonomian di kabupaten Siak dan di Riau pada umumnya.

Sementara Vice Chairman BGMC Corp SDN BHD Datuk Muhammad Arifin bin Mohd Arif mengatakan, pihaknya akan mengikuti segala peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia khususnya di kabupaten Siak.

Disampaikannya pula usai MoU tersebut pihaknya bersama PT KITB merancang pembangunan yang tepat serta mencari titik permulaan untuk pembangunan yang diinginkan.

Bupati Siak Syamsuar yang mengikuti penandatanganan MoU tersebut berharap apa yang telah dilakukan pada hari itu bisa menjadi kenyataan.

Saat ini kata Syamsuar, Presiden menghimbau pemerintah daerah agar menggalakan investasi. "Presiden kita memerintahkan kepada kepala daerah agar mencari investor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing," sebut Syamsuar.

Disampaikan Syamsuar segala sesuatu yang berkaitan dengan perijinan maupun perundingan-perundingan akan diberikan kemudahan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

"Permintaan kami untuk pembangunan infrastruktur menuju ke kawasan industri Tanjung Buton, agar tahun bisa mulus sudah disetujui oleh Kementerian PU," jelas Syamsuar.

Kemudian terkait masalah listrik lanjut dia, pihak PLN akan mendukung untuk kawasan industri tersebut, jika pihak investor lamban membangunnya. Ia menjelaskan untuk wilayah Riau tahun 2019 listrik sudah konekting Sumatera.

Ia berharap progres kegiatan ini berjalan cepat, agar hal-hal yang ingin dibuat bisa segera dimulai untuk kemajuan perekonomian yang ada di Riau.***