PEKANBARU - Sangat sadis cara Alex Iskandar membunuh istri dan anaknya yang masih didalam kandungan. Aksinya mulai dari mencekik hingga dibekab pakai bantal, dan akhirnya dikubur dalam lubang septic tank.

Pembunuhan itu berawal saat Alex Iskandar pada tanggal 21 Mei 2021 lalu, cekcok dengan istrinya Siti Hamidah, yang tengah mengandung 6 bulan, di rumahnya yang berada di Perumahan Griya Sakti Jalan Garuda Sakti KM 9, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

“Dimulai dari jam 12 siang, kedua orang ini cekcok sementara dua anaknya ada didalam rumah, sekitar jam 12 lebih, sampai akhirnya terjadi pembunuhan ini. Ketika si korban berada di dapur, tersangka memiting dan mencekik sehingga korban jatuh dan tidak sadarkan diri,” kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Rabu (23/6/2021) sore.

Setelah Siti tidak sadarkan diri, kemudian Alex mengangkat Siti ke dalam kamar. Didalam kamar Siti masih hidup dan bisa bernafas, lalu dibekab dengan bantal oleh Alex sampai meninggal.

“Untuk menghilangkan jejak peristiwa ini, tersangka menitipkan dua orang anaknya ke bibik nya, lalu tersangka meminta tukang kebun untuk menggali tanah didepan rumah, dengan alasan Septi tank rusak,” lanjut Kapolda.

Lubang septic tank itu memiliki panjang 2 meter, dalam 1,5 meter. Setelah digali, Alex meminta tukang kebun untuk bersih-bersih di rumah saudaranya.

“Ketika sudah berangkat bersih-bersih baru tersangka memasukkan korban ke lubang yang digali tadi,” terang Agung.

Mimpi Buruk Keluarga

Penemuan Siti Hamidah (32), wanita yang ditemukan tewas dalam keadaan hamil 7 bulan di dalam lubang septiteng Perumahan Griya Sakti Jalan Garuda Sakti KM 9, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, berawal dari mimpi adik kandung.

Hal itu diceritakan oleh adik kandung korban yang bernama Siti Nur Hasanah (28), saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Selasa (8/6/2021) sore.

“Kejadiannya tanggal 21 Mei 2021 lalu, tanggal 22 nya dibilang suaminya kakak saya pergi dengan lelaki. Selama 20 hari kamu mencari ke rumah si A si C, suaminya ini ikut satu mobil dengan kami, seakan dia korban ditinggalkan istrinya,” ujar Siti.

Kemudian Siti menyampaikan, selama tiga hari terakhir pihak keluarga mimpi hal-hal buruk terkait kakaknya itu.

“Tiga malam belakangan kami semua mimpi nggak enak. Dimimpi itu, perasaan kakak itu minta tolong tapi kakak diam aja didalam mimpi itu,” lanjutnya dengan suara bergetar.

Karena kerap kali didatangi mimpi buruk tentang korban, Siti dan keluarga berinisiatif mendatangi rumah korban yang kebetulan sudah ditinggalkan oleh suaminya dengan alasan pulang kampung.

“Suaminya pulang kampung beberapa hari ini, kami minta kunci dititipkan, tapi dia tidak mau, disitu kami curiga dia lebih memilih menitipkan ke karyawannya. Disitulah kami berusaha menggeledah rumah, tapi kakak tidak ada disana,” terang Siti.

Setelah Siti dan keluarganya hendak pulang ke rumah, tiba-tiba karyawan suami korban mencegat di jalan dan menceritakan kalau sebelumnya karyawan suami korban pernah disuruh menggali septic tank.

“Pas mau pulang dicegat sama karyawan suami kakak saya, mengatakan pernah disuruh menggali septic tank dengan alasan septic tank tersumbat, disuruh gali itu malam hari, dalamnya sekitar seleher,” beber Siti.

Setelah menggali lubang tersebut, karyawan suami korban itu pulang untuk mandi. Kemudian setelah satu jam karyawan tersebut kembali dan sudah melihat septic tank itu sudah kembali ditimbun oleh suami korban, dengan alasan septic tank sudah tidak tersumbat.

Dari keterangan karyawan suami korban itu kemudian Siti dan keluarganya berinisiatif memanggil pihak RT/RW dan aparat setempat untuk menggali kembali septic tank itu dan ternyata benar, korban ditemukan sudah tewas didalam lubang septic tank tersebut. ***