JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan punya cara unik saat bertemu Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus PTN dan PTS di Indonesia di MPR, Kamis (1/3/2018).

Alih alih menyampaikan materi kebangsaan, Zulkifli Hasan justru memilih mendengarkan aspirasi, orasi, curhat dan bahkan kritik pimpinan BEM terhadap kondisi bangsa.

"MPR ini rumah rakyat, rumah besar untuk seluruh rakyat Indonesia. Di rumah rakyat ini, saya justru ingin dengarkan saran, kritik, masukan dan mungkin curhat rekan rekan tentang masalah kebangsaan," kata Zulhasan.

Kesempatan pertama diberikan pada Presiden Mahasiswa BEM KM UGM Oded Kresna. Ia menyampaikan pentingnya Pancasila sebagai Ideologi kolektif, bukan ideologi sekelompok orang semata.

"Pancasila jangan diklaim untuk sekelompok orang, tapi ideologi kita semua. Mulai dari Nelayan, Petani kita semua adalah Pancasila," paparnya.

Kesempatan selanjutnya diberikan pada perwakilan Dewan Mahasiswa UIN Jakarta Ahmad Nabil. Ia tegaskan pentingnya kemandirian pangan.

"Negeri kaya ini harusnya berdiri di atas kakinya sendiri. Soal pangan jangan lagi ada impor beras ketika petani kita justru sedang panen. Sebagai Ketua MPR, kami minta Pak Zul suarakan ini pada pemerintah," tandasnya.

Perwakilan BEM UI Idmand Perdina menegaskan penolakannya terhadap UU MD3 yang membuat DPR menjadi anti kritik. "Sebagai wakil rakyat, DPR seharusnya terbuka dan mau memperbaiki diri dengan kritik," tegas Idmand.

Zulhasan menyampaikan terima kasih untuk semua masukan dan siap berlapang dada terhadap kritik dari mahasiswa.

"Melihat kritik, analisa dan semangat temen temen mahasiswa saya optimis masa depan Indonesia bisa jauh lebih baik. Merdeka, Hidup Mahasiswa," tutupnya.***