PEKANBARU - Diduga akibat mempelajari ilmu hitam, seorang ayah yang bernama Her (37) di Jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru Riau, tepatnya di Perumahan Griya Cipta tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berumur tiga tahun, Senin (17/2/2020).

Diungkapkan tetangga pelaku bernama Endi Prasetyo (39), pelaku sudah menunjukkan sikap aneh sejak hari Jumat (14/2/2020). Dimana pelaku melakukan aksi mengurung diri bersama keluarganya di dalam rumah, dan warga sekitar melihat kalau pelaku melakukan ritual aneh dengan cara mengipas-ngipas parit yang berada di depan rumahnya.

Selain itu, istri dan anak pelaku juga dilihat duduk di sudut-sudut rumah ketika pelaku mengipas-ngipas parit.

''Jadi tadi saya dihubungi oleh adik kandung pelaku yang sudah terlebih dulu melapor ke Polsek Tampan untuk memeriksa apa yang terjadi didalam rumah itu. Saat saya sampai, sudah ramai juga warga didepan rumah. Karena rumahnya terkunci, jadi saya dan adik pelaku masuk melalui jendela belakang rumah," terang Endi kepada GoRiau.com, Senin (17/2/2020).

Betapa terkejutnya Endi dan adik pelaku ketika melihat anak pelaku yang masih berusia 3 tahun, sudah dalam keadaan meninggal dunia dan lehernya terikat pakai kawat hanger.

''Kami masuk kedalam, anak itu sudah meninggal. Posisinya telungkup di dapur dan ada muntahan didepannya. Lalu kami cari lagi pelaku dimana, ternyata ada di dalam kamar tapi di kunci dari dalam," lanjut Endi.

Karena tidak berani mengambil langkah diluar tanggung jawab, Endi menunggu sampai pihak kepolisian tiba di lokasi. Dan setelah pihak kepolisian datang barulah dilakukan pendobrakan kamar.

''Saat didobrak, pelaku sedang melakukan ritual gitu lah bentuknya, pakai baju serba putih, dua orang anak dan istrinya juga tampak ikut melakukan ritual itu,'' beber Andi.

Terpisah Kapolsek Tampan Juper Lumbantoruan ketika dikonfirmasi juga menyampaikan hal serupa. Saat digerebek sekitar pukul 10.30 WIB,  pelaku sedang melakukan ritual, yang mana dari pengakuan pelaku, ritual itu dilakukan untuk persiapan ke tanah suci Mekkah.

''Dari introgasi awal itu dia mengaku setelah membunuh anaknya itu, dari bisikan yang didengarnya. Katanya bisa terbang ke Mekkah, nah pas kita gerebeg memang posisinya mereka sedang ritual untuk terbang ke Mekkah. Ya keterangannya itu masih berubah-ubah," terang Juper.

Terakhir, pelaku, istri dan kedua anak dibawa ke Polsek Tampan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kedua anak dibawa ke tempat lebih layak lalu diberikan makan oleh petugas. ***