PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mematangkan wacana Rumah Sakit Petala Bumi menjadi RS Otak dengan layanan unggulan stroke.

Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya rapat lanjutan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Masrul Kasmy bersama Direktur RSUD Petala Bumi Sumiati, terkait persiapan RS Petala Bumi dengan layanan unggulan stroke menuju Rumah Sakit Otak di Ruang Rapat Sekdaprov Riau Lantai 7 Gedung Menara Lancang Kuning, Rabu (23/6/2021).

Rapat dibuka langsung oleh Direktur RS Petala Bumi Sumiati. Dalam sambutannya, Sumiati menjelaskan bahwa sebelum menetapkan unggulan layanan stroke menuju rumah sakit khusus otak di RSUD Petala Bumi, pihaknya telah melakukan beberapa kajian mengenai pembangunan dan perubahan gedung C.

"Kami telah membahas dan mengkaji segala hal yang bersangkutan dalam rapat sebelumnya dan kami mengambil langkah untuk melakukan perubahan pembangunan beberapa tempat dalam Gedung C seperti ruangan ICU, OK, Radiologi, Visiotheraphy, CT Scan dan ruangan untuk Laboratorium," ujarnya dalam rapat.

Dalam kesempatan itu, Sumiati juga menyampaikan beberapa tahapan rencana pengembangan RSUD Petala Bumi yakni tahap I tentang bagaimana pengembangan pelayanan unggulan stroke di Rumah Sakit Petala Bumi ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam melaksanakan perubahan untuk unggulan stroke di mana harus mempunyai tempat radiologi letakkan di kantor manajemen yang dulu. Di mana di sini, bisa meletakkan radiologi, CT Scan, dan ruangan laboratorium yang akan dijadikan sebagai tempat excellent lokasi unggulan strokenya.

“Untuk pengembangannya di mana tempat radiologi berpindah tempat dan itu harus diperluas, dikarenakan tempat yang radiologi yang dulu tidak cukup dan kurang memadai untuk melakukan CT Scan,” ujarnya.

Sementara itu Pj Sekdaprov Riau Masrul Kasmy bertanya mengenai pengembangan pelayanan unggulan stroke ini.

“Rancangan bangunan Gedung C dan manfaatnya dalam aspek-aspek, apakah ini sudah melalui proses konsultan?,” tanyanya.

Masrul kemudian mengimbau kepada mereka untuk mengkaji setiap tahapannya secara matang dan jelas sehingga proses dalam melakukan pengembangan ini bisa terlaksana sesuai dengan keinginan.

Menanggapi hal itu, Sumiarti mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pengembangan dari unggulan stroke, bahkan sudah berkonsultasi.

"Yang kita butuhkan dari ruangan radiologi, center excellentnya, untuk pasien rehat medis dan juga Struktur ini sudah berbasis konsultan untuk sisi strukturnya ini sudah siap dan dari aspek-aspeknya juga sudah diperhitungkan secara matang,” ujarnya. ***