SELATPANJANG - Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau tak terpantau kepulangannya, tentu ini akan menjadi kekwatiran masyarakat ditengah wabah virus Corona atau Covid-19.

Sebagaimana diketahui, ada sebanyak 3.900 orang dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kepulauan Meranti hingga Kamis (2/4/2020). Dimana ODP di Kepulauan Meranti ini merupakan orang dalam status berasal dari daerah terjangkit seperti Malaysia, terlepas apakah orang tersebut memiliki gejala atau tidak terhadap Covid-19.

Namun setelah berkoordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten Tanjung Balai Karimun, ada 5.061 orang yang masuk ke Kepulauan Meranti dari Karimun terhitung 18 hingga 31 Maret 2020.

Sesuai dengan data tersebut ada selisih 1.587 orang TKI yang seharusnya terdata sebagai ODP di Kepulauan Meranti, dimana pada tanggal 1 April Gugus Tugas Kepulauan Meranti merilis jumlah ODP 3.474 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri, membenarkan akan data tersebut. Dirinya menjelaskan data yang dirangkum tim gugus tugas sebenarnya sudah dilakukan sejak tanggal 14 Maret 2020 yang lalu.

"Kita saat itu masih berfokus di pelabuhan untuk pelayaran jalur Malaysia menuju Selatpanjang," ujar Fahri Kamis (2/4/2020).

Dikatakannya mulai tanggal 18 Maret jalur yang digunakan TKI untuk pulang berubah menjadi jalur domestik dari Tanjung Balai Karimun.

"Jadi yang jalur domestik tidak terdata, mereka menumpangi jalur domestik," tambah Fahri.

Pendataan yang mereka lakukan dikatakan Fahri berlangsung sejak tanggal 17 Maret 2020 hingga 21 Maret 2020 hanya di jalur Internasional trayek Malaysia tujuan Selatpanjang, Kepulauan Meranti.

"Jadi tidak terdata untuk penumpang domestik. Karena kita kemarin beberapa hari hanya fokus untuk keberangkatan internasional saja. Pendataan untuk jalur domestik baru dilakukan dari tanggal 21 Maret 2020 hingga saat ini. Sehingga terjadi perbedaan tersebut," ujarnya.

Walaupun demikian dengan jumlah yang banyak yang luput dari pendataan Fahri mengatakan tidak banyak yang bisa dilakukan.

Fahri mengatakan seluruh TKI Kepulauan Meranti yang melewati Tanjung Balai Karimun sudah melewati pemeriksaan suhu badan sebelum berangkat.

"Berarti mereka (TKI) dianggap sehat, tetapi kita berharap dari puskesmas tetap memantau orang-orang yang ada gejala ini," ujar Fahri.

Fahri juga menjelaskan bahwa akan sulit bila melacak keseluruh selisih data yang dikeluarkan oleh Tanjung Balai Karimun untuk dimasukkan dalam daftar ODP Kepulauan Meranti.

Fahri juga mengklaim bahwa pihak puskesmas yang tersebar di seluruh terus mengupdate data secara rutin.

"Datanya sudah ribuan, pelacakannya pun sudah sulit. Untuk puskesmas juga tetap mendata karena alurnya tetap ke kita," pungkasnya. ***