BAGANSIAPIAPI - Masyarakat Desa Labuhan Tangga Kecil, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau menemukan ribuan ikan dengan spesies ikan Gulama, Sembilang, Patin, Jumpul, Kakap dan ikan Duri mati secara misterius dan mengambang di sungai Rokan. Peristiwa itu sudah terjadi sejak 5 hari yang lalu hingga sekarang.

Tumpukan ikan yang mati, menyebabkan sebagian besar nelayan yang ada di desa itu enggan melaut karena mereka beralasan, hasilnya sudah pasti jauh merosot. Tidak hanya di Labuhan Tangga, kondisi yang sama juga dialami nelayan di Desa Batu Hampar.

Puri (34), nelayan jaring yang merupakan warga jalan Parit Tuk Dewa RT 02 Kelurahan Bantahan Hilir, Kecamatan Batu Hampar, Rohil mengungkapkan, biasanya kalau ada banyak ikan yang mati, itu pertanda pendapatan mereka akan jatuh drastis. Akhirnya bersama dengan 40 nelayan jaring lainnya, mereka enggan turun ke laut.

''Sangat jauh merosot hasilnya. Yang kami peroleh hanya untuk makan di rumah dan hasilnya tidak cukup untuk dijual," ujar Puri, Rabu (15/11/2018).

Senada disampaikan Hapiz (32), yang berprofesi sebagai nelayan tangkap ikan bubu, warga jalan Bono RT 03 Labuhan Tangga Kecil, Kecamatan Bangko,Rohil. Hapiz yang melaut bersama adiknya biasanya mendapatkan hasil tangkapan minimal 30 kg per trip itu, mengaku kecewa dengan kondisi sekarang.

"Mencari ikan untuk kebutuhan dapur saja susah, apalagi untuk dijual. Yang jelas mata pencaharian kami para nelayan disini terancam,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rohil terkait peristiwa matinya ribuan ikan itu. ***