JAKARTA - Surat rekomendasi dari Kongres AS terkait pengungkapan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan, belum tiba di Ibu Kota Jakarta. Amnesti Internasional Indonesia mengungkapkan, pencarian keadilan lewat jalur politik internasional itu tengah berada pada tahap lobi-lobi.

"Setelah proses hearing, masih akan ada lobi-lobi," kata perwakilan Amnesti Internasional Indonesia, Puri Kencana Putri melalui sambungan telepon, Kamis (01/08/2019).

Tapi, Puri menjelaskan, tim advokasi Amnesti Internasional USA telah menunjukkan perhatian seriusnya kepada kasus Novel.

Dalam oral statement yang berdurasi sekira 5 menit, Manajer Advokasi Asia-Pasifik Amnesty International USA, Francisco Bencosme, secara nyata menyebut kasus Novel.

"Kusus untuk Indonesia, beliau menyebut spesifik 2 kasus yaitu Munir dan Novel Baswedan,"

Amnesti Internasional Indonesia, juga telah membaca dokumen yang dibacakan Francisco di forum 'Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook' di Subcommittee on Asia, the Pacific, and Nonproliferation House Foreign Affairs Committee itu.

Sebelumnya, delegasi Parlemen Amerika Serikat (AS) menyambangi DPR RI (Parlemen Indonesia). Pertemuan 8 orang delegasi itu bersama Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dan jajarannya, berlangsung tertutup di ruangan ketua DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/07/2019).

Puri mengatakan, pertemuan antar parlemen kedua negara itu, "belum," membicarakan secara spesifik terkait kasus Novel.***