PEKANBARU, GORIAU.COM - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru diminta terus mendata dan memantau kondisi lampu penerangan jalan umum, terutama untuk kawasan-kawasan menuju rumah ibadah, sepanjang berlangsungnya Ramadan 1436 Hijiriah. Gelapnya jalan raya dikhawatirkan dapat menimbulkan kerawanan, baik kecelakaan lalu lintas serta meningkatnya aksi kriminalitas malam hari.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru H Roni Amriel SH mengatakan, saat ini banyak dijumpai lampu jalan yang padam dan rusak di sejumlah kawasan. Padahal anggaran untuk perawatan tersebut pada APBD Kota Pekanbaru cukup besar berkisar Rp3 miliar pertahun."Lampu jalan sangat penting, terutama selama Ramadan ini. Sebab sebagaimana diketahui, pada bulan ini umat muslim banyak melakukan ibadah malam baik itu shalat tarawih dan kegiatan lainnya. Ini agar masyarakat kita nyaman dalam beribadah serta mengantisipasi dan mengurangi kecelakaan dan tindak kriminal," kata Roni kepada GoRiau.com, Jumat (19/6/2015).Sekretaris Fraksi Golkar ini juga menyarankan agar DKP menggunakan teknologi terkini dalam penyediaan lampu jalan tersebut. Sebab dengan jumlah lampu yang mencapai ribuan, tidak mudah terpantau oleh DKP kondisi seluruhnya."DKP harus punya teknologi yang baru apakah itu dengan menyediakan lampu berbasis solar cell, atau juga lampu led untuk menghemat energi dan sebagainya. Begitu juga untuk pengontrol, harus ada teknologi yang canggih, sehingga pada saat lampu rusak, DKP sudah tahu mana saja lokasinya. Jadi dengan kondisi saat ini, perlu keseriusan untuk masalah tersebut," lanjut Roni Amriel.Selain itu, DKP menurutnya, juga perlu melibatkan masyarakat dengan membuka layanan pengaduan. Sehingga informasi yang diberikan masyarakat terkait kerusakan dapat cepat ditindaklanjuti. "Apalagi pajak penerangan yang selama ini dibebankan kepada warga, sudah selayaknya warga juga menikmati pelayanan yang baik," pungkasnya. (rul)