PEKANBARU - Di bulan Ramadan yang penuh berkah, banyak hikmah yang bisa dipetik dan dilakukan setiap manusia dalam mengejar ilmu agama dan pahala. Begitu juga yang dilakukan oleh Purna Praja Angkatan XX Wilayah Riau dengan buka puasa bareng anak yatim dari Panti Asuhan As-Salaam, sekaligus memberikan santunan.

Kegiatan ini hampir setiap tahun dilakukan oleh Purna Praja XX Riau yang tersebar di 12 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau, serta Kementerian di Jakarta. Acara yang dikemas sederhana namun memiliki arti yang sangat besar ini dilaksanakan di Aula BKD Provinsi Riau, Sabtu (1/6/2019).

Ketua Panitia, Ilham Hidayat SSTP mengatakan kepada GoRiau.com, bahwa angakatan yangblukus dari Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2009 ini bertemu di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau dan berpisah di tempat yang sama untuk menjalankan tugas sebagai abdi negara.

"Sudah 10 tahun kita lulus dari IPDN. Selain menjalin silahturahmi antara sesama lulusan IPDN, kita juga berbagi dengan 20 anak panti asuhan. Selain memberikan santunan setiap anak panti, kita juga memberikan bantuan operasional untuk panti asuhan tersebut," kata Ilham.

Didampingi Ketua Kontingen Hendroniko SSTP MM dan Bendahara Rein Rizka Karvy SSTP, Ilham mengatakan, semoga setiap tahunnya kegiatan yang sama dapat dilakukan dan ditingkatkan di bulan suci Ramadan. Disini, bagaimana rasa kebersamaan dan berbagi diajarkan untuk anak-anak yang kurang mampu.

"Total alumni Purna Praja XX Riau ada 54 orang. Saat pendidikan, kita digembleng dan diajarkan bagaimana mengabdikan diri kita kepada masyarakat. Hal itu pun tercermin dari Pemimpin Bumi Lancang Kuning yang merupakan Purna Praja, yaitu Drs H Syamsuar MSi," ungkap Ilham.

Purna Praja dilambangkan dengan sesosok manusia yang sempurna, yang bisa menjaga nama baik sendiri maupun almamater. Purna Praja juga memiliki identitas seperti halnya Praja, namun bukan berupa evolet pangkat seperti ketika mengenyam pendidikan di IPDN, yakni satu buah lencana Purna Praja dan satu buah cincin Purna Praja.

"Jika kita melihat bagaimana tahap-tahap pendidikan di IPDN, maka hal ini tidaklah jauh berbeda dengan kita menanam sebuah pohon. Yakni ketika Muda Praja adalah ketika kita menanam benih pohon itu sendiri. Madya Praja adalah ketika kita memupuk pohon tersebut. Nindya Praja adalah bagaimana pohon itu tumbuh dan berbunga. Wasana Praja adalah ketika bunga itu berubah menjadi buah. Dan Purna Praja adalah buah yang sudah dipanen dan siap untuk digunakan untuk masyarakat Indonesia terkhusus Riau," jelas Ilham. ***