PEKANBARU - Pembangunan dua jalan layang atau flyover yang berlokasi di simpang Mal SKA dan Pasar Pagi Arengka, Kota Pekanbaru - Riau terus digesa. Saat ini, fokus pengerjaannya pada pemasangan girder atau baja penopang jembatan.

Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Yunan Aris mengatakan, bahwa realisasi pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka, lebih rendah dibanding flyover Simpang SKA. Di mana, realisasi fisik flyover Pasar Pagi Arengka masih di angka 58,002 persen, dari target 62,123 persen.

"Kalau flyover Pasar Pagi Arengka, ada keterlambatan 3,779 persen," kata Yunan di Pekanbaru, Jumat (2/11/2018).

Sedangkan, flyover Simpang SKA sudah di angka 74,625 persen dari target 71,245 persen. Artinya, pengerjaan melebihi target sebesar 3,38 persen. "Pengerjaan terus dikebut, dengan target, akhir tahun bisa dilalui," ujar Yunan.

Dijelaskannya, keterlambatan realisasi pembangunan fisik di flyover Pasar Pagi Arengka, karena girder atau baja penyangga jembatan masih dalam proses pengiriman ke Pekanbaru. Saat ini, baru dua girder yang sampai di lokasi. Masih ada 37 girder lagi yang akan datang.

"Tadi pagi datang dua girder. Selebihnya masih dalam perjalanan. Jadi sekarang sudah kita mulai pemasangan girder di flyover Pasar Pagi Arengka," ujarnya.

Menurutnya, girder yang satu unitnya memiliki berat 20 ton itu, dikirim secara bertahap. Untuk flyover Pasar Pagi Arengka ini, membutuhkan 39 girder. "Totalnya ada 39 girder. Jembatan ini ada tiga line. Satunya line itu memerlukan 13 girder," ujar dia.

Jika girder sudah sampai di lokasi kata dia, berarti hanya tinggal pemasangan. "Kalau sekarang, bobot fisik memang sudah 58 persen. Tapi kalau datang semua girder, berarti ada penambahan 40 persen. Karena pengadaan itu saja 40 persen lebih," ujarnya.

Sedangkan girder di Flyover Simpang SKA kata Yunan, sudah berada di lokasi. Bahkan, proses pemasangan girder sudah mulai dilakukan. "Kalau di SKA, sudah 74 persen. Sekarang sudah dalam tahap pemasangan girder," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, kondisi cuaca juga mempengaruhi pengerjaan flyover tersebut. Akan tetapi, hujan yang melanda Pekanbaru, tidak terlalu menghambat pengerjaan. Sebab, pengerjaan fisik utama sudah hampir selesai.

"Terhambat lah sedikit karena hujan. Tapi sekarang tidak terlalu signifikan, karena tinggal pasang girder. Kalau fisik utama, sudah selesai," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Riau, Dadang Eko Purwanto merencanakan, pada awal Desember 2018, kedua flyover sudah bisa dilalui. Namun, khusus di Pasar Pagi, terpaksa harus diundur. "Yang di Pasar Pagi, mundur lah. Mungkin pertengahan atau akhir Desember," ujarnya.

Jika tak ada aral melintang kata dia, awal Desember, Flyover Simpang SKA sudah bisa dilalui. "Kalau yang di SKA, sudah datang semua bahan bakunya. Tidak ada kendala yang berarti," ujarnya.

Bahkan, Dadang merencanakan untuk meresmikan Flyover Simpang SKA tersebut pada 3 Desember. "Saya rencananya kalau sudah selesai di SKA, mau Hari Bhakti PU di sana, pada 3 Desember. Jadi apel di sana sama Pak Plt Gubernur. Tapi kalau belum selesai, di kantor saja kita laksanakan," ujarnya.

Diketahui, dana pembangunan dua flyover ini bersumber dari APBD Riau 2018. Untuk Flyover Simpang SKA, menelan anggaran sebesar Rp149 miliar lebih. Sementara untuk flyover yang berada di Pasar Pagi Arengka menelan anggaran sebesar Rp75 miliar. Keduanya harus selesai di tahun ini. ***