PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mencari solusi dalam menangani permasalahan minyak goreng yang mahal.

Pasalnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak curah Rp 11.500 dan minyak goreng kemasan Rp 13.500-14.000, ternyata belum optimal dan sampai hari ini persoalan minyak goreng masih menjadi persoalan.

Jika kondisi ini dibiarkan dan berlangsung lama, kata Ade, tentunya akan memberatkan masyarakat, terlebih lagi bulan ramadhan semakin dekat, yang artinya permintaan minyak goreng akan meningkat.

"Gubernur Riau harus bisa melakukan intervensi harga dengan menggelar operasi pasar murah untuk menstabilkan dan mengontrol harga pasar," kata Politisi PAN ini, Jumat (4/2/2022).

Ditambahkannya, antara Pemprov dan Pemkab/Pemko juga harus saling berkoordinasi dan berkomunikasi dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng, sehingga program pemerintah pusat ini betul-betul sampai ke masyarakat.

"Harus ada sinergisitas antara provinsi dengan kabupaten agar masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan harga sesuai HET," tutupnya. ***