PEKANBARU- Tarik menarik kepentingan politik terkait figur yang akan menjabat Wakil Gubernur Riau, terus mendapat sorotan masyarakat. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dinilai mendapat tekanan dari pengurus Partai Golkar, sehingga ragu memilih nama-nama calon wakilnya untuk diserahkan ke DPRD Riau.

Pengamat Politik Riau Prof Sujianto meminta Gubri bersikap tegas agar proses penetapan posisi Wagubri ini sesuai mekanisme yang berlaku. Kendati banyak kepentingan sehingga muncul tarik menarik di internal Partai Golkar, namun persoalan ini hendaknya bisa dikesampingkan Gubri, demi kepentingan masyarakat Riau.

"Sebagai otoritas tertinggi, Gubri harus tegas, jangan publik yang dikorbankan karena ragu-ragu menentukan calon Wagubri untuk disetujui Dewan," kata Guru Besar Kebijakan Publik Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Riau ini menjawab GoRiau.com, Rabu (18/1/2017).

Seperti diketahui, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar sudah menyerahkan sejumlah nama kepada Gubri yang notabene-nya juga Ketua DPD I Golkar Riau untuk menyetujui beberapa nama yang nantinya diserahkan ke DPRD Riau.Baca Juga: Keterlambatan Penunjukan Wagubri Akibat Kelalaian 'Anak Buah' Andi Rahman

"Mekanismenya kan sudah jalan, sekarang tinggal persetujuan Andi Rahman saja. Kalau Gubri segera bersikap, selesai tu," ujarnya.

Menurut Profesor, apabila proses penetapan Wagubri ini semakin lambat dan membutuhkan waktu lama, tentu berdampak terhadap proses pembangunan.

"Tak mungkin Riau yang luas ini diurus sendiri oleh Gubri, dia pasti butuh wakil untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasnya," kata Sujianto.Baca Juga: Golkar Belum Satu Suara Tentukan Calon Wakil Gubernur Riau

"Kepentingan lain harus diabaikan dulu, ada kepentingan yang lebih besar, Gubri harus mengesa program-program yang belum dikerjakan, apalagi waktu semakin dekat, karena tahun depan digelar Pilgubri," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Pengamat Politik Riau Dr Ahmad Tarmizi Yusa. Dia mendesak agar Gubri segera merekomendasikan nama-nama calon Wagub."Jabatan itu sudah lama kosong. Tak ada alasan Gubri menunda-nunda lagi," kata Tarmizi Yusa.

Lambannya proses penetapan posisi Wagub itu bukan semata-mata menjadi kesalahan Gubri Andi Rahman, namun akibat kelalaian anak buahnya yang diberi kewenangan.

"Kita tak persoalan siapa Wagub yang dipilih nanti, itu hak Golkar. Tapi yang menjadi sorotan mengapa lambat, ini bukan keteledoran Gubri saja, mungkin juga kelalaian Asisten Bidang Pemerintahan, termasuk Kepala Biro Pemerintahan yang lamban bekerja," kata Dosen Pasca Sarjana Administrasi Publik Universitas Islam Riau (UIR) ini. *** #PEKANBARU