JAKARTA - Klub Persipura Jayapura mendesak PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan kepastian kepada klub-klub Liga 2 soal kelanjutan kompetisi yang hingga kini belum jalan. Kompetisi Liga 2 ikut terhenti lantaran terimbas dari tragedi Kanjuruan yang terjadi tahun lalu. Hingga kini kabar bergulirnya Liga 2 belum jelas sehingga sejumlah klub mempertanyakan kepastiannya.

Manajer Persipura Yan Mandenas menyebutkan PSSI dan PT. LIB harus segera memberikan kepastian kepada klub peserta tentang pelaksanaan kompetisi yang tertunda saat ini. Menurutnya PSSI dan PT. LIB jangan hanya terfokus pada Liga 1 karena Liga 2 dan Liga 3 juga memiliki keterkaitan satu sama lain mengingat ada sistem promosi dan degradasi sesuai dengan regulasi yang dibuat oleh PSSI dalam kompetisi di Indonesia.

"Tidak ada alasan PSSI dan PT LIB menunda-nunda pelaksanaan Liga 2. Setelah Liga 1 dijalankan makanya secara otomatis Liga 2 dan Liga 3 juga harus jalan. Kepastian dari PSSI dan PT LIB sebagai operator kompetisi harus diberikan kepada setiap klub peserta Liga 2," ujarnya saat ditemui di gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023)

Mandenas mengatakan dampak penundaan Liga 2 sangat berpengaruh kepada Persipura saat ini. Tidak ada kepastian membuat biaya operasional klub meningkat. Skuad Mutiara Hitam hingga kini tidak meliburkan para pemainnya. Ramai Rumakiek dan kolega serius berlatih mempersiapkan diri jelang sisa dua laga putaran pertama. Persipura akan menghadapi laga away meladeni tuan rumah PSBS Biak dan laga kandang melawan Persipal Palu.

"Pengeluaran klub terus meningkat bahkan ada kelebihan yang harus kami talangi sementara liga tidak pasti. Jangan sampai klub-klub yang profesional dan sudah mempersiapkan diri dengan baik di rugikan. Ini harus menjadi perhatian PSSI dan PT LIB," katanya.

Di contohkannya, Persipura sudah menjalani sangsi pengurangan poin akibat tidak bertanding saat masih di Liga 1. Sesuai dengan regulasi dan aturan yang dibuat PSSI, Persipura harus menanggungnya bahkan degradasi ke Liga 2. Hal inilah yang harus diberlakukan juga kepada klub-klub Liga 2 yang isunya tidak ingin melanjutkan kompetisi akibat berbagai hal.

"Persipura dengan jiwa sportivitas tinggi menjalani hukumannya saat ini. Jika ada klub yang tidak ingin lanjut maka mereka juga harus menerima sangsi tereleminasi bahkan turun ke liga 3. Semua ada aturannya," ucapnya.

Hal terburuk jika pelaksanaan Liga 2 resmi tidak dilanjutkan, dengan tegas Manajer yang juga anggota DPR RI itu akan mempertanyakan eksistensi PSSI dan PT LIB selaku operator Kompetisi di Indonesia terhadap pelaksanaan kompetisi di tanah air.

"Karena PSSI mitra kerjanya dengan PT LIB maka akan kami pertanyakan eksistensinya mengurusi kompetisi. Disamping itu juga peran pemerintah dalam mendampingi petrsoalan yang tengah dihadapi klubpklub Liga 2," ujarnya.

Persipura secepatnya akan menyurati PSSI dan PT LIB untuk mempertayankan kepastian Liga 2. Dalam surat tersebut skuad Mutiara Hitam juga akan melampirkan hasil verifikasi atau penilaian tim Mabes Polri terhadap Stadion Lukas Enembe yang telah mendapat nilai baik dan siap menggelar kompetisi.

"Persipura sudah siap melanjutkan kompetisi. Surat segera kami kami kirim ke PSSI dan PT LIB sekaligus memberitahukan kepada mereka bahwa Stadion Lukas Enembe, Jayapura siap menggelar kompetisi," katanya. ***