DURI - Pengaduan warga Kelurahan Pematang Pudu melalui Camat Mandau, Djoko Edy Imhar yang merasa tidak nyaman dan terusik oleh 3 ekor gajah liar direspon cepat oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Resort Balairaja.

Kasi Wilayah III, BBKSDA Riau, Hutajulu menyebutkan, kondisi kawanan gajah liar yang dimaksudkan warga tersebut kini masih di sekitar pemakaman Jambon dan rumah penduduk sekitar.

Tiga ekor gajah liar yang satu diantaranya masih berusia 5 tahun ini terlihat pergerakannya sangat lambat. Hal itu dikarenakan satu dari gajah dewasanya tak dapat berjalan sempurna layaknya gajah normal.

"Jadi salah satu gajah dewasanya itu ada yang pincang. Dulu pernah kena jeratan dan kakinya mengalami inveksi. Tetapi sudah sempat diobati oleh tim medis BBKSDA Riau. Cuma proses penyembuhannya sangat lambat akibat posisinya di telapak kaki," ujarnya, Rabu (26/4/2017) malam.

Dikatakan Hutajulu, tim dilapangan sudah sejak siang tadi memantau pergerakan gajah tersebut. Bahkan hingga malam ini, ketiga gajah liar itu masih berada di sekitar pemakaman Jambon.

"Malam ini juga akan dimaksimalkan dapat menggiringnya ke hutan Talang. Kepada masyarakat, kita menghimbau agar tidak panik saat ketiga gajah liar ini melintasi pekarangan atau rumah masyarakat. Karena tim BBKSDA Riau ada di lapangan mengikuti pergerakannya. Dan sebaiknya warga juga menjauh agar gajah tidak terusik dan akhirnya mengejar," tutur Hutajulu.

Sebelumnya, warga Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau mengeluhkan kehadiran hewan berbelalai ini masuk pemukiman dan perkebunan mereka. Banyak hasil kebun yang dimakan dan dirusak gajah tersebut. ***