TEMBILAHAN- Perekonomian Indragiri Hilir (Inhil) pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 7,17 persen (2013) dan 6,86 persen (2014) menjadi 2,06 persen (2015). Perlambatan tersebut terutama terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan, dari 11,04 persen (2013) dan 5,48 persen (2014) menjadi 3,17 persen (2015).

Rincian tersebut diungkapkan sendiri oleh Bupati Inhil, HM Wardan saat paripurna di DPRD Inhil, Jumat (7/4/2017) dengan agenda penyampaian pidato pengantar Bupati Inhil terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ).

''Hal ini terutama terjadi akibat melambatnya perekonomian global dan berdampak terhadap lemahnya permintaan global terhadap hasil industri pengolahan secara keseluruhan,'' sebut Bupati.

Perlambatan yang terjadi pada industri pengolahan, dikatakannya berimplikasi terhadap perlambatan lapangan usaha perdagangan. Hal ini tergambarkan pada angka pada angka pertumbuhan lapangan usaha perdagangan di Inhil dalam lima tahun terakhir cenderung melambat.

Dari 8,18 persen (2013) dan 6,68 persen (2014) menjadi 3,30 persen (2015). Meskipun demikian, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh lebih baik. Dimana 6,54 persen (2013) menjadi 7,68 persen (2014) dan selanjutnya hanya tumbuh 0,69 persen (2015).

''Lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dari 6,54 persen (2013) menjadi 7,68 persen (2014),'' tukas HM Wardan.(adv)‎